JAKARTA - Menindaklanjuti penolakan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyikap rekomendasi Tim 8 soal kasus Bibit-Chandra, sebuah elemen masyarakat akan menggelar aksi besar-besaran.
Sejumlah LSM yang mengatas namakan Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (KOMPAK) akan meggelar aksi besar-besaran pada tanggal 29 November di Bundaran Hotel Indonesia.
�Aksi tersebut pastinya untuk menyikapi ketidaktegasan SBY dalam kasus Bibit dan Chandra,� ujar Fadjroel Rahman kepada okezone, Rabu (25/11/2009).
Fadjroel mengatakan, aksi tersebut juga untuk mendukung aksi lanjutan pada 9 Desember yaitu hari Antikorupsi. �Dalam aksi tersebut juga akan dihadiri sejumlah masyarakat, dan mahasiswa. Kami juga berharap semua anggota Tim 8 dan anggota DPR yang mengajukan hak angket,� katanya.
Namun Presiden tidak perlu khawatir. Karena aksi ini tidak bertujuan untuk memakzulkan dirinya. �Yang jelas aksi tersebut untuk menggulingkan mafia hukum dan para penggundal-penggundalnya di Indonesia,� tuturnya.
Menurutnya, jika SBY lengser dari kursi kepresidenan, namun mafia hukum di Indonesia masih merajalela, itu sama sekali tidak artinya.�Kami lebih fokus untuk membebaskan Indonesia dari mafia hukum,� jelasnya.
Menurut rencana dalam aksi itu juga akan dimeriahkan oleh Trio Macan yang akan menyanyikan kucing garong. Sebelumnya pada acara nonton bareng pidato SBY di Imparsial, hampir semua penonton meneriakan SBY harus turun dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia.
(Hariyanto Kurniawan)