Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Berbelit-belit, Komunikasi Politik SBY Dinilai Buruk

Taufik Hidayat , Jurnalis-Kamis, 26 November 2009 |04:15 WIB
Berbelit-belit, Komunikasi Politik SBY Dinilai Buruk
A
A
A

JAKARTA - Banyak pihak menilai pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyikapi rekomendasi Tim 8 Senin malam, bertele-tele dan multitafsir. Hal ini membuktikan bahwa komunikasi politik SBY dengan masyarakat buruk.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Nasional Setara Institut Azyumardi Azra dalam rilis yang diterima okezone, Rabu (25/11/2009).

Menurut mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah ini, seharusnya SBY memberikan pernyataan berupa perintah konkret dengan sasaran yang jelas, sehingga masyarakat secara luas dapat memahami maksudnya.

"Ini problem komunikasi antara pemimpin dengan masyarakat. SBY harus ingat bahwa dirinya adalah Presiden rakyat Indonesia. Bahasa yang dia gunakan haruslah bahasa yang dimengerti dan diartikan sama oleh masyarakatnya," jelas cendekiawan muslim ini.

Terkait substansi yang disampaikan, Azra melihat, pidato SBY beberapa hari lalu, hanyalah bentuk pelemparan kembali bola panas kepada dua institusi hukum, dengan tujuan mencari aman.

"SBY kembali melempar soal (Bibit dan Chandra) ini ke Kepolisian dan kejaksaan, karena SBY tidak mau mengambil resiko. Sekalipun reposisi di tubuh Polri sudah mulai dilakukan, publik tetap melihat, tanggapan SBY adalah jalan aman dan menghindari resiko politik yang mungkin terjadi," kata dia.

(Dede Suryana)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement