JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyetujui langkah lembaga sensor film (LSF) melarang pemutaran film Balibo di Indonesia. TNI beralasan, kasus tewasnya lima wartawan asing di Timor Leste sudah berakhir di meja pengadilan.
"Kita berterima kasih kalau LSF melarang," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tambun saat dihubungi okezone, Rabu (2/12/2009).
Dia sempat mendengar cerita kalau isi film karya sutradara Australia Robert Connolly itu berisikan pembunuhan wartawan asing oleh prajurit TNI. "Konon isinya seperti itu. Kalau itu cerita filmnya, itu menjadi tidak benar," sambungnya.
Menurut dia, film yang sedianya diputar perdana di Jakarta Foreign Correspondent Club itu akan kembali merenggangkan hubungan diplomatik antara Indonesia-Australia juga Indonesia-Timor Leste. "Kalau diputar bisa menimbulkan ketegangan baru," ujarnya.
Lima wartawan asal Australia, Selandia Baru, dan Inggris tewas saat tengah meliput masuknya tentara Indonesia ke Timor Leste. Berdasarkan hasil investigasi, pengadilan koroner New South Wales menyatakan kelima wartawan dibunuh tentara Indonesia. Namun, pemerintah Indonesia berpendapat lain. Tewasnya wartawan asing itu karena terjebak di medan peperangan. (frd)
(Hariyanto Kurniawan)