YOGYAKARTA - Ulah anarkistis supporter bola Persebaya yang biasa dipanggil bonek semakin meluas. Jika pada Kamis 21 Januari lalu bentrokan di Solo mengakibatkan wartawan Antara terluka, saat pulang ke Surabaya wartawan Indosiar asal Yogyakarta menjadi korban.
Data yang dikumpulkan di lapangan, Minggu (24/1/2010), peristiwa tersebut terjadi pukul 14.30 WIB. Saat itu, Niken Priska wartawan Indosiar bermaksud mengambil gambar perjalanan bonek yang naik KA Pasundan di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta.
Ketika mengambil gambar perjalanan kereta, tiba-tiba batu berukuran sedang terlempar dari dalam kereta dan mengenai tangan sebelah kanan. Akibatnya, luka sobek selebar tiga sentimeter membekas di tangan wartawati ini.
“Saya langsung dibawa ke posko kesehatan yang berada di stasiun tersebut,” kata Niken kepada wartawan.
Melihat aksi brutal tersebut, Kepala Biro Indosiar DIY Daryono menyesalkan kejadian tersebut.
“Seharusnya tidak seperti itu. Di Solo sudah ada insiden, kenapa di Yogyakarta juga terjadi insiden serupa. Kami menyesalkan adanya kejadian seperti itu,” tandasnya.
Ternyata tidak hanya Niken. Imam Suheri yang merupakan calon penumpang Kereta Api Prameks juga mengalami luka-luka. Saat itu, Imam tengah menunggu kedatangan kereta jurusan Solo-Yogyakarta tersebut.
“Tiba-tiba ada lemparan batu dari dalam kereta dan mengenai punggung. Untung saja saya sempat kabur,” tandasnya.
(Kemas Irawan Nurrachman)