DEPOK - Pascapenggerebekan sebuah rumah kontrakan oleh polisi yang diduga menjadi tempat praktek prostitusi di Kampung Pitara RT 007/014 Pancoran Mas Depok, warga mengaku tak pernah mengenal setiap penghuni.
Bahkan, sejak beberapa bulan terakhir, para penghuni rumah kontrakan milik Yono tak pernah melaporkan data diri ke pengurus RT/RW setempat.
Ketua RW 014 Sutrisno mengaku tak tahu menahu adanya dugaan praktek prostitusi di tempat itu. Sutrisno mengaku kaget lantaran usaha rumah kontrakan tersebut berdiri sejak 10 tahun lalu.
"Infonya memang ke polisi, kalau kami kan RT dan RW tidak bisa mengawasi penghuni kontrakan satu persatu, kontrakan tersebut sudah lama," ujarnya kepada wartawan di lokasi Sabtu (03/04/10).
Sutrisno berjanji, akan mulai mendata identitas setiap penghuni tempat kontrakan di lingkungannya. Terutama, kata dia, akan kembali mengecek surat nikah para penghuni kontrakan milik Yono tersebut.
"Mulai sekarang akan ada pendataan, karena saya juga gak tahu, tuturnya.
Kapolsek Pancoran Mas Depok AKP Ana Rohana akan mendatangi lagi kontrakan tersebut untuk meminta keterangan setiap penghuni. Sebab, lanjut Ana, dalam penggerebekan semalam, seluruh penghuni tak berada di lokasi.
Kontrakan yang diduga sebagai sarang prostitusi tersebut memiliki delapan petak rumah, berada 100 meter dari Pesantren Nurrurahman. Hingga saat ini Polsek Pancoran Mas masih meminta keterangan dari pemilik kontrakan, Yono.
(Ahmad Dani)