Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Satpol PP Sambangi Kos-Kosan Tempat Mesum

Muhammad Roqib , Jurnalis-Rabu, 21 April 2010 |16:09 WIB
Satpol PP Sambangi Kos-Kosan Tempat Mesum
Petugas merazia kos yang diduga menjadi tempat mesum.(foto:M Roqib)
A
A
A

MADIUN – Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama polisi dan anggota DPRD Kota Madiun menertibkan rumah kos yang berada di kawasan Jalan Ciliwung, Kota Madiun. Rumah kos yang dihuni para purel ini dianggap meresahkan karena sering dijadikan tempat pesta minuman keras (miras) dan ajang transaksi seksual terselubung.
 
Petugas gabungan mulai menyisir dan memeriksa satu per satu kos-kosan itu pukul 11.00 WIB. Petugas menemukan para purel yang bekerja di sejumlah tempat hiburan malam di kota brem ini menghuni beberapa kamar kos. Petugas juga menemukan kamar kos dihuni purel dan pria di dalam satu rumah kos.
 
Menurut anggota DPR Kota Madiun, Winarko, penyisiran dan penertiban kawasan kos ini merupakan tindak lanjut dari laporan dan keluhan warga sekitar. Warga mengeluhkan sering ada pasangan laki-laki dan perempuan yang bukan suami-istri keluar masuk ke dalam kos pada saat malam hari.
 
“Kami dapat laporan dari warga mengenai rumah kos yang diduga sering dijadikan ajang asusila dan pesta miras ini. Dari laporan itu, kami langsung bergerak ingin memeriksa langsung kondisinya di lapangan. Memang, dari hasil pemeriksaan ada indikasi seperti itu,” ujar Winarko.
 
Dia mengatakan, dari hasil pemeriksaan juga diketahui ada beberapa kamar yang dihuni pasangan laki-laki dan perempuan. Namun, saat diperiksa kelengkapan surat nikah, mereka tidak bisa menunjukkan. “Kondisi ini sungguh mengkhawatirkan. Kalau dibiarkan terus bisa berdampak negatif pada lingkungan sekitarnya,” ujar Winarko lagi.
 
Sementara itu menurut pemilik rumah kos, Rusmiati (47), mengaku dirinya tidak mengetahui penghuni kos sering memasukkan laki-laki ke dalam rumah kos pada malam hari. Dia berdalih jarang di Madiun karena bekerja di luar kota.
 
“Saya tidak tahu kalau rumah kos itu dijadikan ajang asusila atau pesta miras. Saya memang sering ke luar kota sehingga jarang mengontrol kondisi kos,” ujar Sumiyati.
Sumiyati sendiri memiliki empat rumah kos yang dihuni puluhan purel dan anak kos lainnya. Dia mematok harga sewa kamar sekitar Rp300 ribu hingga Rp700 ribu. Fasilitas yang disediakan di rumah kos itu juga lumayan lengkap mulai tempat tidur, kamar mandi, ruang tamu, hingga televisi.
 
Petugas gabungan kemarin mendata seluruh penghuni kos di kawasan Jalan Ciliwung tersebut. Petugas juga meminta agar penghuni kos laki-laki dan perempuan dipisah dan tidak berada dalam satu kompleks. Selain itu, juga melarang penghuni kos membawa laki-laki tanpa hubungan jelas ke dalam kos pada tengah malam atau dini hari.
 
Pihak Pemkot Madiun kini menggalakkan penertiban kawasan dan tempat yang diduga sering dijadikan ajang asusila atau ajang pesta miras. Di Kota Madiun sendiri terdapat ratusan tempat hiburan malam yang dilengkapi dengan hiburan karaoke, live music, dance, dan lainnya.
 
Penertiban ini dilakukan dalam rangka persiapan Kota Madiun sebagai tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tahun 2011. Selain menertibkan rumah kos, pemkot sebelumnya juga telah menertibkan kafe remang-remang yang juga tumbuh subur di kota pecel ini.

(Fitra Iskandar)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement