TASIKMALAYA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh mendukung perubahan status Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya menjadi perguruan tinggi negeri (PTN).
Dukungan tersebut disampaikan Mendiknas saat silaturahmi dan kuliah umum di Kampus Unsil Tasikmalaya, Jalan Siliwangi, Kota Tasikmalaya, kemarin. Meski mendukung perubahan status Unsil tersebut, namun Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) tidak tahu sejauh apa proses perubahan status itu.
“Keinginan Unsil Tasikmalaya menjadi PTN memang sangat terbuka, jika dilihat rasio jumlah penduduk dan jumlah keberadaan perguruan tinggi negeri yang ada di Jawa Barat.Tetapi, semuanya harus berdasar atas studi kelayakan yang harus dilalui, yang jelas pemerintah khususnya Kemendiknas, sangat mendukung Unsil jadi PTN,” ujarnya.
Mendiknas mengaku tidak ingin mencampuri proses penegerian Unsil Tasikmalaya yang saat ini sedang dilakukan meskipun sudah berlangsung lama. “Mungkin berbagai persyaratan telah dipenuhi dan prosesnya sedang berjalan, mudah-mudahan saja penegerian akan segera terwujud,” papar Nuh.
Berlarutnya proses penegerian Unsil Tasikmalaya dipastikan karena terjadinya keterlambatan penyediaan lahan tanah tambahan yang diminta sebagai syarat untuk penegerian.
Padahal, baik Pemkab Tasikmalaya ataupun Pemkot Tasikmalaya telah berupaya membantu penyediaan lahan tanah yang totalnya bisa memenuhi persyaratan yakni seluas 30 hektare. Pemkab Tasikmalaya menyediakan lahan di Kecamatan Cipatujah sedangkan Pemkot Tasikmalaya menyediakan lahan tanah di Kecamatan Tamansari. Namun berdasarkan informasi, proses penyediaan lahan itupun mengalami hambatan. Pasalnya, banyak sekali orang yang berkepentingan di dalamnya yang hendak mengambil keuntungan.
“Padahal saya berkeyakinan jika sebuah PTN berdiri di Tasikmalaya, maka bukan hanya dunia pendidikan yang akan mengalami kemajuan cukup pesat,melainkan kemajuan roda perekonomian di mana tempat perguruan tinggi itu berdiri.Tetapi, saya sendiri tidak mengerti kenapa proses penyediaan lahan ini bisa berlarut-larut,” tegas sesepuh Tasikmalaya yang juga mantan anggota MPR/DPR Rd Djaja Winatakusumah. (nanang kuswara/sindo)
(Rani Hardjanti)