Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement
Pahlawan Kontroversi

"Soal Pahlawan, Tanya Bapak Saya Saja"

Ajat M Fajar , Jurnalis-Rabu, 24 November 2010 |09:26 WIB
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Banyak sekali peninggalan sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia yang bisa dikenang dan menjadi pelajaran berharga bagi generasi penerus bangsa sebagai bentuk nasionalisme.

Namun bagi kaum muda sepertinya terlalu jauh jika harus mengenang keseluruhan peninggalan-peninggalan sejarah tersebut. Pasalnya, semakin pesatnya globalisasi terkadang hal-hal seperti itu selalu dikesampingkan oleh kita semua.

Saat ini banyak sebagian masyarakat, khususnya generasi muda yang luput dari pengetahuan tentang nilai-nilai pahlawan nasional, seperti jasa-jasa dan peninggalannya. Ironisnya, ternyata banyak yang tidak hafal berapa jumlah pahlawan negeri ini.

Seperti halnya Nita (25), seorang gadis yang bekerja di sebuah stasiun televisi swasta ini menunjukkan bahwa arti kepahlawanan di masa sekarang sudah kurang “menyentuh” bagi generasi muda.

Sederet nama pahlawan yang mampu diingat Nita adalah Cut Nyak Dien, Sultan Hassanudin, Pattimura, MH Thamrin, RA Kartini, HOS Tjokroaminoto, Jendral Sudirman, Cipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara, Cut Meutia, Jenderal Ahmad Yani, Kapten P Tendean.

Sementara Yanto, seorang wiraswasta berpendapat, “Pahlawan itu kan para pejuang bangsa yang patut kita hormati dan kita kenang jasa-jasanya oleh generasi muda sekarang.”

Sungguh pesan moral yang patut diamanatkan. Lalu siapa nama pahlawan yang Yanto ingat? “Ya kan banyak sekali jasa-jasa dan peninggalannya, jadi saya lupa satu per satu,” jawab Yanto.

Tak berbeda jauh dengan Yanto, saat okezone kembali bertanya ke Nita, dia hanya menjawab singkat. “Ah enggak tahu ah, tanya bapak saya saja,” jawabnya dengan nada ketus.

Menilik sekelumit wawancara di atas, menimbulkan pertanyaan kepada kita semua, apakah kita semua mengenal para pahlawan yang sudah mengorbankan jiwa raga demi Indonesia?

Jika sudah seperti itu masihkah pemerintah perlu untuk memberikan penghargaan kepada para tokoh yang telah berjasa sebagai pahlawan nasional, kalau nantinya generasi penerus tidak mengenalnya.

Akan tetapi hal yang senada diucapkan oleh Yanto dan Nita mengenai sosok pahlawan yang paling berjasa. “Pahlawan itu bukan hanya yang berjuang tapi ada pejuang-perjuang yang kecil seperti kepala keluarga yang mencari nafkah bagi keluarganya,” tutup Yanto yang juga diiyakan Nita.

(Lusi Catur Mahgriefie)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement