Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement
Pahlawan Kontroversi

Berharap Tan Malaka Dimakamkan Secara Resmi

Ajat M Fajar , Jurnalis-Rabu, 24 November 2010 |08:37 WIB
Berharap Tan Malaka Dimakamkan Secara Resmi
Tan Malaka
A
A
A

JAKARTA - Siapa yang tidak ingin namanya dikenang atau diingat oleh semua orang? Namun bagi seorang tokoh pahlawan, harapan yang diinginkan selain dikenang dan diingat, hal yang terpenting adalah segala peninggalan buah karya yang dia perjuangkan di masa dahulu dapat diteruskan dan dikembangkan oleh generasi penerus.

Hal inilah yang sangat diinginkan oleh keluarga seorang pahlawan yaitu Datuk Tan Malaka, salah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan bersama Jenderal Sudirman, untuk mengusir Belanda yang kala itu menjajah.

Asmun yang merupakan salah satu orang yang memiliki hubungan keluarga dengan Tan Malaka menaruh banyak harapan kepada pemerintah. Dirinya berharap ada perlakuan yang wajar kepada seorang pahlawan yang telah memperjuangkan banyak hal demi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Perlakuan wajar yang dimaksud oleh Asmun yaitu, pemerintah melakukan proses penguburan kembali terhadap kerangka jenazah Datuk Tan Malaka yang selama ini dinyatakan berada di Selo Panggung, Kediri.

“Bagi kami masalah DNA itu sudah tidak jadi permasalahan, tapi yang sekarang ini bagaimana makam yang ada kerangka Tan Malaka dilakukan kembali sesuai dengan tata cara, sebagaimana seorang pahlawan diperlakukan, sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” harap Asmun saat berbincang-bincang dengan okezone, belum lama ini.

Sebab menurutnya sampai saat ini pihak keluarga belum melihat tidakan yang kongkrit dari pemerintah untuk mengenang dan melestarikan segala bentuk peninggalan bersejarah dari Tan Malaka terutama makam yang saat ini berada di Selo Panggung Kediri.

“Waktu itu kan Pak Bachtiar Hamzah itu bilang pemakamannya akan diambil alih tanggungnya oleh pemerintah. Itu dua tahun yang lalu, katanya sudah disiapkan dananya,” jelasnya.

Selain itu, pihak keluarga berharap banyak agar jasa-jasa dan peninggalan dari Tan Malaka bisa terus dilestarikan, terutama bisa bermanfaat bagi perkembangan pendidikan generasi muda bangsa Indonesia. Misteri kematian sang Datuk juga sampai saat ini masih menjadi kontroversi. Ada literatur yang mengatakan bahwa Tan Malaka meninggal karena dibunuh.

Namun ada juga yang mengatakan bawah kematian Tan Malaka memang murni karena faktor kesehatannya yang menurun. Selain itu, mengenai keberadaan kerangka jenazah Tan Malaka juga masih menjadi kontroversi.

Ada versi yang menyebutkan bahwa jasad dan makam Tan Malaka tidak berada di Indonesia, melainkan di luar negeri dibawa oleh para penjajah bangsa ini. Namun pada beberapa tahun lalu publik sempat digegerkan dengan penggalian sebuah makam di Selo Panggung, Kediri, oleh seorang peneliti Harry Albert Poeze asal Belanda yang diduga merupakan makam dari Tan Malaka.

Dari hasil penggalian makam dan hasil uji kerangka jenazah, Harry menyebutkan bahwa 99 persen jenazah yang ditemukan tersebut cocok dengan Tan Malaka. “Pihak keluarga sudah tidak mau menuntut kenapa dan siapa pun yang menyebabkan Tan Malaka meninggal, karena kita sudah yakin dengan hasil itu,” ungkapnya.

Keluarga juga saat ini berharap pemerintah mau mendirikan suatu pusat pendidikan atau musium dari Tan Malaka, terutama mendirikan House Tan Malaka atau pusat pendidikan Tan Malaka di Pandan Gadang, Suliki, Kabupaten Limapuluh Koto, Payakumbuh, Sumatera Barat. Karena hal ini dianggap penting untuk meneruskan perjuangan Tan Malaka mengenai paham Murba di kampung halamannya.

”Kalau mau pemerintah dirikan museum Tan Malaka di Purwoketo, karena di sana ada meja bundar bekas peninggalan perundingan Tan malaka dengan Jenderal Sudirman. Mereka itu kan dwi tunggal dalam perjuangan. Dan kalau bisa itu di Suliki didirikan sebuah Universitas Tan Malaka,” tutupnya.

(Lusi Catur Mahgriefie)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement