JAKARTA - Indonesia selain kaya akan alam ternyata juga masih menyimpan kekayaan lainnya. Mulai dari sejarah perjalanan berdirinya daerah-daerah di Indonesia sampai dengan para pejuang yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Indonesia kerap disebut sebagai salah satu Negara kepulauan terbesar didunia. Hal ini dapat dilihat dari mulai Sabang samapai dengan Merauke berjajar pulau-pulau yang indah. Dari kekayaan alam, sejarah dan budaya, Indonesia masih menyimpan kekayaan lainnya.
Indonesia masih kaya akan para pahlawan nasional. Setidaknya terdapat sekira 149 pahlawan nasional yang sudah ditetapkan, mulai dari era Presiden Soekarno sampai dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Entah karena faktor wilayahnya yang luas dengan pulau-pulaunya atau karena terlalu lamanya Indonesia dijajah oleh penjajah bangsa Belanda yakni selama 350 tahun dan Jepang selama 3,5 tahun, sehingga jumlah pahlawan di Indonesia mencapai angka 149, dan akan terus bertambah setiap tahunnya.
Tentunya hal tersebut menjadi pertanyaan sendiri bagi kita, warga negara Indonesia.
Bahkan sampai dengan tingkatan pakar sejarah asal Universitas Indonesia pun seperti Magdalia Alfian tidak bisa memberikan jawaban yang pasti, mengapa bisa Indonesia sampai mempunyai pahlawan sebanyak itu, dan itu pun masih akan terus bertambah setiap tahunnya.
“Ya saya juga kurang tahu persis kalau tentang itu,” jawabnya sambil tertawa kepada okezone, beberapa waktu lalu.
Menurut wanita yang juga merupakan anggota Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat ini hanya mengatakan bahwa Indonesia memang kaya akan para pejuang dan pahlawannya. Karena walaupun sudah mencapai angka 149 pahlawan nasional, namun masih banyak lagi para pahwalan yang belum terekspos sampai sekarang.
“Sebenarnya di Indonesia ini banyak sekali pahlawan yang belum terekspos. Dengan banyaknya pemekaran dan otonomi daerah itu bisa memunculkan atau untuk mengajukan nama pahlawan,” ungkapnya.
Selain itu, data lain yang menunjukkan banyaknya pahlawan nasional di Indonesia adalah terdapatnya sekira 29 Taman Makam Pahlawan di tingkat provinsi, 338 Taman Makam Pahlawan di Kabupaten/Kota dan satu Taman Makam Pahlawan Nasional di Kalibata, Jakarta Selatan.
“Itu belum termasuk makam pahlawan yang ada di daerah-daerah seperti makam Cut Nyak Dien di Sumedang, Jenderal Gatot Subroto di Ungaran Jawa Tengah, KH Wahid Hasyim di Jombang dan satu di luar negeri yaitu di Malaysia yaitu makam Tuanku Tambusai,” ungkap Direktur Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial Kementerian Sosial Suyoto, saat ditemui okezone, beberapa waktu lalu.
Namun yang paling terpenting sekarang itu bukan seberapa banyak jumlah pahlawan nasional Indonesia. Tapi seberapa besar penghargaan kita sebagai warga negara yang baik dengan mengenang dan menghargai hasil perjuangan yang ditinggalkan para pahlawan kita.
Sebab, meski sampai 1.000 orang yang diberikan penghargaan pahlawan nasional tapi generasi penerusnya tidak mengenal, menghargai dan menghormati jasa-jasanya, maka penghargaan itu hanyalah akan menjadi penghargaan keluarga masing-masing saja dan bukan kebanggaan bangsa Indonesia.
(Lusi Catur Mahgriefie)