DEPOK - Belum lama tokoh lintas agama membeberkan 18 kebohongan pemerintah, kini giliran Forum Rektor Indonesia (FRI) yang memberikan gelar bahwa Indonesia adalah negara yang terancam gagal.
Sejarah mencatat, bahwa tahun 1998 reformasi dipelopori oleh para elit kampus dan guru besar. Namun, berbeda dengan Universitas Indonesia (UI) yang juga masuk dalam anggota FRI.
Rektor UI Gumilar Roesliwa Sumantri bahkan tak ikut dalam forum tersebut dan tak setuju jika Indonesia disebut sebagai negara yang terancam gagal. Menurut Gumilar, Indonesia telah mencapai proses politik yang paling tinggi yakni demokratisasi. Selain itu, kata Gumilar, menguatnya peran masyarakat serta ekonomi yang terus melaju pesat mampu memperkuat pondasi negara Indonesia.
"Memang ada argumen yang seolah terbalik ketika dikatakan bahwa pemerintah Indonesia tak berhasil mencapai sesuatu. Jangan dilihat terlalu sederhana. Coba bayangkan kita mampu melewati krisis. Sekarang memang kita masih sulit, tetapi jangan buta bahwa banyak kemajuan yang telah diraih meski tidak terlalu sempurna," ujarnya di Depok, Sabtu (05/02/11).
Gumilar menghormati banyaknya kalangan bersuara dan berpendapat dalam era demokrasi. Namun menurutnya, seharusnya para rektor membuat kajian akademis
terlebih dahulu, bukan hanya sekadar sajian politis.
"Kita semua matang, apalagi perguruan tinggi intelektual, seyogianya kita bisa menunjukkan kematangan kalaupun kita memberi saran atau warning, harus melalui kajian akademik, bukan lebih kepada political appeal," jelasnya.
Sedikitnya terdapat 28 guru besar dalam forum rektor tersebut. Mereka juga bertemu dengan para tokoh lintas agama dan mengaku prihatin dengan kondisi bangsa yang diselimuti oleh korupsi di segala bidang.
(Dadan Muhammad Ramdan)