Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Lakukan Kekerasan Siswa Autis, Kepsek Didukung Ortu

Hanna Meinita , Jurnalis-Rabu, 27 Juli 2011 |14:09 WIB
Lakukan Kekerasan Siswa Autis, Kepsek Didukung Ortu
Foto : James Gallogly/Cavendish
A
A
A

INGGRIS – Seorang kepala sekolah dasar di Inggris mengundurkan diri karena dituduh melakukan kekerasan pada muridnya yang autis. Kepala sekolah dasar St Benedict, James Gallogly, dituding melakukan kekerasan dalam mendisiplinkan muridnya.

Dalam tuduhan disebutkan, Kepsek berusia 45 tahun ini melakukan kekerasan pada Januari. Dia mencengkeram siswa berusia delapan tahun tersebut dan kemudian membenturkan kepala sang siswa ke dinding.

Siswa autis ini memang memiliki sejarah masalah perilaku di sekolah. Sang siswa pernah dikeluarkan dari sekolah karena diduga meludah, menggigit guru, dan melemparkan kursi kepada staf sekolah.

Uniknya, metode ‘pendisiplinan’ yang digunakan Gallogly mendapat dukungan dari para orangtua siswa, termasuk orangtua siswa korban kekerasan.

Penyelidikan atas Gallogly justru dilaporkan oleh rekannya yang mengaku menyaksikan peristiwa tersebut.

Pengunduran diri Gallogly dari sekolah dengan biaya 60 ribu poundsterling atau setara dengan Rp835,2 juta per tahun ini memicu kemarahan dari orangtua murid. Akhirnya, sejak pengunduran diri Gallogly, hampir 24 siswa keluar dari sekolah elite tersebut.

Orangtua murid dari anak yang diduga korban kekerasan menulis surat ke sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 160 ini agar segera mengembalikan Gallogy. “Kami menulis surat mendukung Gallogly karena kami tidak percaya dia melakukan sesuatu yang salah,” kata ibu dari anak itu. Demikian seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (27/7/2011).
 
Gallogly, yang bekerja di sekolah selama 12 tahun, menolak berkomentar. Juru bicara sekolah juga menolak berkomentar. Sementara Juru Bicara Dewan Cheshire East (lokasi dari sekolah St Benedict) menyatakan, Gallogly diberhentikan karena penyelidikan atas “isu metode disiplinnya.”

”Sekolah mengalami beberapa periode yang tidak menentu selama ini. Sekarang kami berharap untuk suatu kepemimpinan yang segar dan konsisten di masa depan,” kata sang juru bicara.

Sekolah ini berharap memiliki kepala sekolah baru sebelum Natal.

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement