Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Citibank anggap krisis sebagai peluang baru

Gina Nur Maftuhah (Okezone) , Jurnalis-Kamis, 06 Oktober 2011 |15:05 WIB
Citibank anggap krisis sebagai peluang baru
Ilustrasi Citibank Foto: Corbis
A
A
A

Sindonews.com - Krisis yang sedang melanda dunia saat ini justru dianggap sebagai sebuah peluang bagi Citibank Indonesia untuk lebih menguatkan bisnisnya. Citibank mengaku memiliki tiga strategi yang akan terus dikembangkan dalam menghadapi krisis ekonomi global dan juga berusaha untuk terus mengembangkan bisnisnya di dua sektor utama.

"Kita akan terus pacu sektor yang dipicu sumber daya alam, mining, dan plantation terutama yang banyak menghasilkan dari valas. Kita pikir ini akan terus mengembangkan sektor ini karena bagaimana pun negara-negara tujuan ekspor kita terus membutuhkan komoditas itu buat bangun infrastrukturnya," ungkap Chief Country Officer Citibank Indonesa Tigor M Siahaan di Jakarta, Kamis (6/10/2011).

Menurut Tigor, kondisi perekonomian di Indonesia saat ini masih terbilang sangat baik, bahkan lebih baik krisis yang pernah terjadi di 2008 lalu. "Volatilitas akibat kondisi global ini pasti ada, tetapi kita enggak perlu melihat ini dalam jangka pendek seperti lima enam bulan mendatang, lihat lima tahun ke depan. Ketahanan finansial kuat, kami sendiri sangat yakin Indonesia tetap menjadi sebuah destination yang sangat menarik," jelas Tigor.

Citibank melihat bahwa keluarnya dana asing di Surat Utang Negara (SUN), seperti yang terjadi sekarang hanyalah bersifat sementara. "SUN kita yang dipegang asing itu paling hanya sekira 35-37 persen, dari jumlah ini, pasti ada yang keluar (menjual SUN ke pasar), sekira USD20 miliar, ini wajar, tetapi ini tidak perlu dikhawatirkan," lanjut dia.

Oleh karena itu, belajar dari krisis di 2008, Citibank menganggap ini sebagai kesempatan besar untuk memperbesar investasi dan bisnisnya di Indonesia. "Di 2008 lalu, saat perusahaan-perusahaan lain menarik dananya, kita justru tambah kantor cabang, buka tambah ATM. Jadi sekarang kita juga menganggap ini sebagai peluang besar," urainya.

Tigor melanjutkan, demi berkonsentrasi pada krisis global ini, pihaknya akan mengembangkan sumber daya manusianya untuk mengembangkan people management-nya, dengan mengembangkan talent dan training yang dilakukannya.

"Kita selalu push untuk membuat SDM-SDM yang lebih kuat, orang-orang kita juga banyak yang bekerja di cabang kita di luar negeri dan ternyata mereka juga tidak kalah saing dengan bankir dari negara lain," tambah Tigor.

Customer Experience Citibank juga terus dinaikkan karena menurutnya, dalam bisnis perbankan, menawarkan solusi adalah yang utama. "Kita kan menawarkan solusi kepada nasabah, itu yang membedakan kita dengan perbankan lain," jelas Tigor.

Inovasi juga merupakan suatu hal yang akan terus ditingkatkan Citibank ke depan. "Dulu kita terkenal dengan inovasi kartu elektronik pertama yang dikembangkan di dalam negeri, tetapi ke depan kita harus tidak stuck di sini saja, inovasi harus kita kembangkan," tandas.

Sebelumnya, Citibank Indonesia yang tersandung masalah penggelapan dana nasabahnya oleh mantan karyawannya Inong Malinda Dee dikenaik sanksi oleh Bank Indonesia (BI) berupa larangan mengeluarkan kartu kredit baru selama dua tahun mengaku tidak bahwa sanksi tersebut tidak berpengaruh terhadap penerimaan pendapatannya. Bahkan, pihaknya mengklaim nasabahnya cukup loyal.

"So far masih ok ya, belum ada penurunan. Kita bersyukur nasabah kita memiliki kepercayaan yang tinggi ke kita," ungkap Tigor.

Dia melanjutkan, bahwa selama dua tahun masa pemberlakuan sanksi dari BI ke bank asal Amerika ini, pihaknya akan terus menerbitkan produk-produk yang sesuai dengan keperluan nasabah. "Kita akan tingkatkan pelayanan, kita cari apa kebutuhan nasabah. Kita ingin memberikan inovasi-inovasi terbaik untuk diberikan ke nasabah kita," tuntas Tigor

(Andina Meryani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement