JAKARTA - Mantan Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Diana Maringka membantah adanya tekanan atau pihak tertentu yang mendesaknya untuk mengungkap kasus dugaan politik uang saat kongres Demokrat tahun 2010 silam di Bandung.
Dia pun siap membuktikan pengakuannya tersebut di depan Dewan Pengawas Partai Demokrat (PD) sekaligus mengembalikan uang tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News
"Tidak ada tekanan maupun desakan pihak manapun dalam pengakuan saya, namun banyak pihak yang menuding saya sok suci. Sesuai arahan Pak SBY, marilah bersih-bersih demokrat dan harus jujur," kata Diana dalam keterangannya di Jakarta, Senin (20/2/2012).
Sebelumnya, Diana mengaku menerima uang dari tim sukses salah satu calon ketua umum Partai Demokrat sebesar USD7000 dan Rp30 juta. Selain itu dia juga mengaku diberi ponsel cerdas BlackBerry saat kongres.
Selain itu, Diana mengatakan, sejumlah pengakuan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrat yang mengaku menerima sejumlah uang dan BlackBerry membuktikan adanya dugaan politik uang di kongres Bandung. Dia pun meminta Ketum PD Anas Urbaningrum nonaktif terlebih dahulu hingga penelusuran dugaan praktik politik uang tersebut tuntas.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat (PD) Bidang Luar Negeri Nurhayati Assegaf menduga bahwa Diana Maringka sengaja melemparkan isu politik uang untuk menyudutkan Partai Demokrat.
"Saya khawatir ada yang menungganginya. Saya tak sebutkan siapa. Bisa saja partai lama atau baru. Sekarang, banyak partai yang ingin kelihatan hebat dan bersih. Saya merasa ini tak etis," ujar Nurhayati beberapa waktu lalu.
Menurutnya, agak aneh bila tiba-tiba banyak media massa yang menyiarkan keterangan Diana, yang bukanlah kader penting di partai. Pada kesempatan itu, Nurhayati juga menepis lontaran isu bahwa kongres 2010 dipenuhi aroma politik uang pemenangan calon ketua umum.
(put)