Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

SBY ajak pebisnis Australia berinvestasi

SBY ajak pebisnis Australia berinvestasi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Foto: Okezone
A
A
A

Sindonews.com – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendorong para pelaku bisnis di Australia menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi dan inovasi. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk pengembangan bisnis.

”Jadikan Indonesia hub Anda. Memiliki perkebunan, pabrik, dan pusat bisnis di Indonesia akan membuka pasar lebih luas untuk bisnis Anda,” kata Presiden saat santap siang bersama komunitas bisnis Australia-Indonesia di Darwin, Australia,kemarin.

Presiden mendorong para pelaku bisnis di Australia untuk memanfaatkan letak geografi, kependudukan, stabilitas, demokrasi, ekonomi kuat, dan pekerja kompetitif yang dimiliki Indonesia.

Menurut Presiden, Indonesia memiliki 240 juta penduduk dan 40 juta di antaranya merupakan kelas menengah. Sementara itu,jarak Australia Indonesia hanya 2–3 jam penerbangan dan beberapa hari pelayaran. Selain itu, dari Australia, Indonesia menjadi pintu masuk ASEAN. ”Anda dapat meraih 600 juta penduduk (ASEAN) dan lebih dari USD3 miliar pasar ASEAN. Anda memiliki wilayah lebih luas dan memengaruhi pasar Asia Timur,”ujarnya.

Dia menambahkan, Australia, terutama di wilayah utara, memiliki kedekatan dengan Indonesia bagian timur, terutama Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Maluku. Pengembangan kawasan di Indonesia Timur tersebut akan mendorong meningkatnya hubungan kedua pihak dan mengembangkan perekonomian menjadi lebih besar.

Untuk itu, Presiden mengajak pelaku bisnis di Australia turut berpartisipasi dalam proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Presiden SBY juga mengungkapkan, perdagangan kedua belah pihak terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Pada 2011,perdagangan kedua negara mencapai USD10,76 miliar,meningkat 11,3% dibandingkan 2010.

Sementara itu, dalam pertemuan antara Presiden SBY dengan Perdana Menteri (PM) Australia Julia Gillard di Gedung Parlemen Wilayah Utara di Darwin kemarin,Australia dan Indonesia sepakat untuk bekerja lebih dekat dalam menyelesaikan masalah penyelundupan manusia (people smuggling).

Presiden SBY menyatakan, rakyat Indonesia juga menjadi korban perdagangan itu. ”Dalam bidang pencegahan atau perlawanan terhadap people smuggling dan perdagangan manusia (human trafficking), kami sepakat untuk meningkatkan kerja sama,”papar SBY kepada wartawan seperti dikutip AFP.

Menurut Gillard, Indonesia dan Australia sudah bekerja sama dengan kuat untuk mencegah manusia kapal melakukan perjalanan.Kedua negara juga akan meningkatkan asistensi maritim untuk mencegah korban tewas di laut.”Australia akan bekerja sama dengan lembaga pencari dan penyelamat (SAR) untuk membantu meningkatkan kemampuannya berkomunikasi dengan kapal dagang untuk menyelamatkan nyawa ketika terjadi insiden di laut,”ujar Gillard.

Dalam pertemuannya dengan Gillard itu, SBY mengajukan proposal pelatihan militer untuk menangani bencana. Selama kunjungan dua hari ke Darwin, SBY tidak menyinggung penempatan marinir AS, tapi mengisyaratkan bahwa beberapa negara di kawasan,termasuk China,bisa bergabung dengan AS dalam rencana untuk operasi pemulihan bencana.


(Andina Meryani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement