DENPASAR - Meski Gubernur Bali I Made Mangku Pastika tengah menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Singapura, namun pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng tetap dilaksanakan hari ini.
Upacara pelantikan bupati-wakil bupati terpilih, Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra, yang digelar di Kantor DPRD Buleleng dalam sidang paripurna, Selasa (24/7/2012), berjalan lancar.
Rencana pelantikan pasangan yang diusung PDIP itu sempat mengundang kontroversi, bahkan diwarnai rencana penundaan, lantaran sehari sebelumnnya turun dua telegram dari Kementerian Dalam Negeri.
Telegram pertama berisi penundaan pelantikan karena Gubernur Bali Made Mangku Pastika masih sakit. Kedua, telegram yang berisikan pejabat sementara atau pelaksana harian di Kabupaten Buleleng akan diserahkan ke Sekda Buleleng, Dewa Puspaka.
Pihak Kemendagri, lewat Dirjen Otonomi Daerah, sedianya datang langsung ke Buleleng guna menjelaskan alasan penundaan tersebut, sekaligus melantik pelaksana harian Bupati Buleleng ke Sekda Buleleng saat ini.
Sekda Buleleng, Dewa Puspaka, yang hendak dikonfirmasi perihal pelantikan itu saat dihubungi lewat telepon genggamnya tak kunjung menjawab.
Pelantikan pasangan yang dikenal dengan sebutan "PAS" itu dilakukan Wakil Gubernur, AA Ngurah Puspayoga, Pemerintah Provinsi Bali lewat Kepala Biro Humas, I Ketut Teneng menyatakan menghargai keputusan tersebut.
"Kalau kemudian dalihnya demi kondusifitas di Buleleng, seperti diputuskan oleh muspida di sana, kita harus hargai," tegasnya. Namun, pihaknya mengaku tetap berpedoman pada dua surat telegram dari Kemendagri.
Disinggung apakah pelantikan tersebut sah padahal ada surat telegram Kemendagri yang menunjuk Sekda sebagai Pelaksana Harian Bupati Buleleng, Teneng enggan berkomentar, karena itu bukan kapasitas dan kewenangannya untuk menjawab.
Demikian pula, jika nantinya muncul adanya gugatan yang mempersoalkan legitimasi pelantikan bupati dan Wakil Bupati Buleleng, itu sepenuhnya dikembalikan ke pemerintah pusat. "Mengenai keabsahannya dan bagaimana urusannya nanti, ya pusatlah yang tahu," sergahnya.
Pemerintah provinsi, tentunya menaruh perhatian terhadap apa yang telah diputuskan Muspida Buleleng yang ngotot menggelar pelantikan, sebab mereka yang tahu kondisi yang terjadi di wilayahnya. Teneng menambahkan, dasar terbitnya surat telegram Kemendagri setelah mendapat surat rekomendasi Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura bahwa Gubernur Bali sejak 11 Juli lalu menjalani perawatan.
Hanya saja, Teneng tidak mengetahui persis penyakit yang diderita mantan Kapolda Bali itu, kecuali hanya mendapat informasi bahwa Pastika perlu beristirahat sementara waktu. "Beliau masih general checkup di Singapura, beliau perlu dirawat sampai pemulihan dan mohon tidak diganggu," ucap Teneng mengutip surat rekomendasi rumah sakit tersebut.
Untu itu, karena tengah berhalangam maka secara otomatis tugas kedinasan atau ketatanegaraanya dijalankan oleh Wagub Puspayoga.
(Risna Nur Rahayu)