Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Yusril: Denny Secara Tak Langsung Sebut Presiden Koruptor

Kemas Irawan Nurrachman , Jurnalis-Selasa, 28 Agustus 2012 |16:09 WIB
Yusril: Denny Secara Tak Langsung Sebut Presiden Koruptor
Yusril Ihza (Ffoto: Koran SI)
A
A
A

JAKARTA- Mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra menilai sebetulnya Denny Indrayana secara tidak langsung menyebut Presiden koruptor.

Ini dikatakan Juru Bicara Yusril, Jurhum Lantong, dalam rilis yang diterima Okezone, Selasa (28/8/2012).

Menurutnya, ungkapan Yusril Ihza Mahendra di media sosial Twitter hanya mengikuti gaya berpikir Denny yang menyatakan bahwa advokat pembela koruptor ialah koruptor.

Logikanya, bila Denny menyebut advokat pembela koruptor adalah koruptor, maka presiden yang memberi grasi kepada koruptor juga koruptor.

"Sebetulnya, ungkapan Yusril Ihza Mahendra hanya mengikuti cara berpikir Denny yang menyatakan bahwa advokat koruptor adalah koruptor. pernyataan tersebut bila diteruskan, maka secara tidak langsung menyebut presiden yang memberi grasi pada koruptor adalah juga presiden koruptor," kata Jurhum Lantong.

Secara pribadi, Yusril Ihza Mahendra tidak setuju dengan pernyataan dan cara berpikir Denny Indrayana tersebut, sehingga pernyataan Yusril hanya respons atas ungkapan Denny yang dinilai salah kaprah dan tidak lurus cara berpikirnya. Dalam hal ini, Yusril tidak ingin menyudutkan atau menghina SBY.

“Pernyataan tersebut adalah cara berpikir Denny Indrayana yang dituangkan oleh Yusril dalam akun Twitternya. Yusril sendiri tidak berpikir seperti itu. Dia menyebut SBY, itu karena konsekuensi logis dari cara berpikir Denny. Jadi secara tidak langsung, sebetulnya yang menyebut presiden koruptor itu adalah Denny Indrayana, bukan Yusril,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Yusril Ihza Mahendra menjawab pernyataan Denny karena, seperti diketahui banyak pihak, dalam beberapa kesempatan Denny Indrayana selalu mengeluarkan pernyataan yang tidak produktif, termasuk juga menyudutkan Yusril Ihza Mahendra dengan menyebut advokat pembela koruptor.

Pernyataan-pernyataan Denny terkait Yusril dan juga advokat secara umum, sangat tidak dewasa. Terutama, ketika Denny kalah di PTUN terkait kebijakan pengetatan remisi untuk para koruptor. Jelas-jelas, paska kemenangan Yusril, Denny memberi selamat kepada Yusril yang telah membebaskan koruptor.

Padahal, Yusril IHza Mahendra hanya ingin meluruskan kebijakan-kebijakan yang melanggar peraturan perundang-undangan.

"Pernyataan Yusril mesti dilihat dalam konteksnya. Berkali-kali Yusril disudutkan oleh beberapa pihak sebagai advokat pembela koruptor. Padahal yang dilakukan Yusril ialah menegakkan konstitusi, meluruskan kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai dengan UU," pungkas Jurhum.

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement