Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Belasan Siswa SMK Gema 45 Kesurupan

Nurul Arifin , Jurnalis-Selasa, 16 Oktober 2012 |12:37 WIB
Belasan Siswa SMK Gema 45 Kesurupan
Salah seorang siswa kerusuhan massal saat dievakuasi (Foto: Nurul A/okezone)
A
A
A

SURABAYA- Kesurupan massal kembali terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Belasan siswa SMK Gema 45, Jalan Mayjend Sungkono meronta-ronta dan menjerit histeris. Peristiwa kesurupan ini merupakan untuk kesekian kalinya.

Informasi yang dihimpun Okezone di lokasi, belasan siswa itu didominasi siswi perempuan. Kesurupan  ini bermula ketika siswa kelas III sekolah.

Saat itu, salah seorang siswi di sekolah tersebut tiba-tiba mengerang dan mengaum seperti singa. Rupanya, kesurupan itu pun menjalar ke sejumlah siswa lainnya hingga akhirnya belasan siswa ini dievakuasi ke kantor sekolah.

Kontan saja, kesurupan ini membuat sejumlah siswa lainnya panik. Akhirnya, pihak sekolah memulangkan siswa lebih awal. Padahal, pada hari biasa siswa-siswi di baru pulang pukul 13.00 WIB.

Menurut Zainul Arifin, salah satu guru, kesurupan itu pertama terjadi sekira pukul 09.00 WIB. "Kejadiannya saat pelajaran IPS. Salah satu siswi di kelas saya tiba-tiba gemeteran dan mengaum seperti singa," kata Zainul di lokasi, Selasa (16/10/2012).

Dia menyebut, pertama kali siswi yang kesurupan bernama Siti asal kelas XII Akutansi. "Siti berada di kelas sebelah dan selanjutnya menjalar ke siswa yang sedang mengikuti pelajaran saya," ungkap Zainul.

Menurut Zainul, kesurupan kali ini memang lebih parah dibanding kejadian sebelumnya. Kali ini memang lebih susah penyembuhannya. "Ada yang sudah disembuhkan tapi ketika itu kambuh lagi," ungkapnya.

Hingga saat ini, sejumlah siswa masih berada di kantor sekolah. Sejumlah wartawan kesulitan mengambil gambar dalam ruangan tersebut karena dilarang oleh pihak keamanan sekolah.

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement