PLN Corporate University Berbeda dengan Pusdiklat
JAKARTA - Pentingnya pembelajaran dalam meningkatkan kinerja perusahaan, mendorong PT PLN (Persero) melalui PLN Pusat Pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat) mewujudkan Corporate University. Perguruan tinggi tersebut merupakan wadah untuk mempersiapkan potensi anggota persahaan yang tidak hanya kompeten, tapi juga profesional.
Menurut Direktur Umum PT PLN (Persero) Nur Pamudji, mewujudkan Corporate University adalah bentuk komitmen manajemen PLN unttuk meningkatkan pembelajaran kepada pegawai PLN. “Dalam Corporate University, hal terpenting untuk meningkatkan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan perusahaan, yaitu tercapainya proses learning,” ujar Nur Pamudji saat ditemui Okezone, Rabu (14/11/2012).
Nur menuturkan, perbedaan antara Pusdiklat dengan Corporate sangat berbeda walaupun sama-sama memiliki keterampilan. “Kalau Pusdiklat kesannya training center, yaitu cara meningkatkan karyawan agar lebih terampil dan cepat,” ucap Nur.
Dia menghimbuhkan, jika Pusdiklat hanya difokuskan untuk meningkatkan keterampilan saja dan kecepatan dalam bekerja, maka Corporate University adalah penyelarasan antara apa yang ingin dicapai oleh perusahaan-perusahaan lewat program training.
Sementara itu, Ketua Pusdiklat PLN Suharto mengungkapkan, dahulu orang belajar agar menjadi pintar dan kompeten, namun berhenti pada pengembangan keterampilannya. “Keterampilan tidak berhenti sampai di situ. Di Corporate University, tidak hanya peningkatan keterampilan saja, tetapi keterampilan yang bisa membuat kinerja perusahaan menjadi meningkat,” tutur Suharto.
Dalam pelaksanaannya, Corporate University hanya dikhususkan kepada para pegawai PLN. “Memang sasarannya yang kita tingkatkan adalah semua pegawai PLN dan proses Corporate sudah akan dilakukan mulai hari ini di seluruh 10 unit Pusdiklat PLN yang ada di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Suharto mengatakan, dalam Corporate University, ada program pengembangan akademik yaitu, transmisi, distribusi, dan pembangkitan. “Misalnya pengembangan akademi pembangkitkan, yaitu dalam pelatihannya adalah ada keterampilan bagaimana mengoperasikan, memelihara, dan melalukan perencanaan yang baik dalam mengelola aset,” urainya.
Dia berharap, dengan adanya Corporate University, karyawan tidak hanya terampil tetapi bisa meningkatkan kinerja perusahaan yang lebih baik.
(Margaret Puspitarini)
