JAKARTA - Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) menyelenggarakan sidang terbuka doktor pertama di bidang Manajemen Telekomunikasi.
Kandidat doktor tersebut bernama Denny Setiawan yang juga berprofesi sebagai pejabat eselon III Kementrian Komunikasi dan Informatika RI.
Follow Berita Okezone di Google News
Denny mempertahankan disertasinya dihadapan sidang akademik terbuka dipimpin oleh Ketua Dewan Guru Besar FT UI Prof. Dr. Ir. Harry Sudibyo M.Sc, di Gedung Dekanat FTUI Kampus UI Depok, Kamis (17/1/2013).
Seperti dikutip dalam keterangan tertulis FT UI, promotor studi doktoral adalah Prof Dadang Gunawan, ko-promotor, Prof Djamhari Sirat. Sementara dewan penguji, yakni Prof. Bagio Budiardjo, Dr. Iwan Krisnadi, Dr. Gunawan Wibisono, Prof. Suhono Supangkat, dan Dr. M. Suryanegara.
Denny Setiawan merupakan Doktor Pertama di bidang Manajemen Telekomunikasi yang dihasilkan oleh Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Riset yang telah dilaksanakan selama lima tahun dipaparkan dalam sebuah disertasi yang berjudul “Pemodelan Akselerasi Implementasi Digital Dividend di Indonesia”. Dalam penelitian tersebut, Denny mengembangkan sebuah model teknoekonomi untuk mempercepat migrasi TV analog ke TV digital, sehingga band frekuensi 700 MHz dapat dimanfaatkan untuk implementasi teknologi 4G – LTE di Indonesia.
Dalam risetnya, Denny menganalisis bahwa pemanfaatan spektrum digital dividend untuk LTE akan memberikan pembangunan broadband yang paling efisien, khususnya untuk menjangkau wilayah-wilayah yang sulit dijangkau. Implementasi LTE di pita frekuensi digital dividend menyediakan solusi paling ideal untuk mempercepat ketersediaan akses broadband yang terjangkau secara universal kepada seluruh masyarakat dalam rangka memenuhi target cakupan dan kapasitas Perencanaan broadband nasional. Akan tetapi penggunaan frekuensi digital dividend untuk mobile broadband hanya dapat diimplementasikan setelah proses migrasi digital switchover selesai dilakukan.
Permasalahan utama di Indonesia adalah lambatnya proses migrasi TV analog ke TV digital serta keengganan industri TV untuk melakukan migrasi tersebut. Oleh karena itu, model tekno ekonomi yang dikembangkan oleh Denny memberikan sebuah solusi dengan memanfaatkan potensi pendapatan negara dari Biaya Hak Penggunaan (BHP) Frekuensi untuk membantu biaya-biaya yang dibutuhkan penyelenggara TV dalam masa transisi dari analog ke digital, meliputi insentif set-top-box, biaya operasional dan modal infrastruktur multiplex TV digital terrestrial di Indonesia. Pada akhirnya, percepatan tersebut akan memperbesar potensi kesuksesan implementasi teknologi 4G-LTE di Indonesia.
Program Pasca Sarjana Manajemen Telekomunikasi adalah program S2 dan S3 yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia sejak 1997. Kurikulum dan riset yang dilaksanakan merupakan kombinasi aspek teknik telekomunikasi dan manajemen teknologi, termasuk aspek regulasi dan sosial ekonomi.
(rhs)