 
                TEPI BARAT - Aksi perusakan atas rumah ibadah kembali terjadi di wilayah Palestina. Kali ini, dua buah rumah ibadah umat Muslim dirusak di sebuah desa di Tepi Barat.
Menurut pihak berwenang setempat, diduga tindakan vandalisme itu dilakukan oleh kelompok ekstrimis Yahudi. Ini terbukti dari tulisan berbahasa Ibrani yang mencoret dinding dari masjid tersebut.
"Pihak ekstrimis datang di tengah malam dan menuliskan ancaman dalam bahasa Ibrani di dinding masjid. Mereka juga merusak ban dari sebuah mobil," ujar Konsuler Desa Teqoa Adel Al-Shaer, seperti dikutip AFP, Senin (8/4/2013).
Pada lokasi perusakan di Teqoa, pelaku menuliskan, "dendam Adele Biton" dan "harga mati untuk melempar batu". Mereka juga menggambar dua Bintang Daud, di sekitar pintu masuk masjid dan menuliskan, "Salam dari Adele". Adele Biton yang dimaksud adalah bocah perempuan berusia dua tahun yang terluka akibat lemparan batu yang diduga berasal dari wilayah Palestina.
Juru bicara Kepolisian Tepi Barat Luba Samri mengonfirmasi serangan tersebut. Sementara warga desa melempari batu ke arah polisi dan tentara Israel yang dikirim untuk menyelidiki kejahatan ini. Beberapa kendaraan milik Polisi Israel dikabarkan rusak.
Insiden yang biasa dikenal dengan sebutan serangan "price tag", merupakan bentuk kejahatan yang dilakukan oleh ekstrimis Yahudi terhadap Palestina. Serangan tersebut merupakan bentuk respons atas tindakan Pemerintah Israel yang membongkar pemukiman Yahudi, di wilayah kekuasaan Palestina.
(Fajar Nugraha)