JAKARTA - Setelah Badan Kehormatan (BK) DPR membuka absesnsi anggota dewan, beberapa legislator melayangkan protes. Sebab data yang disuguhkan dan menjadi pemberitaan di media dianggap tidak lengkap.
Sejumlah anggota dewan mengaku memiliki alasan kuat untuk tidak mengikuti paripurna.
"Ada beberapa yang tanya. Seperti Teti Kadi (anggota Fraksi Golkar), orangnya rajin tapi pas masa sidang 2011-2012, kebetulan dia lagi di luar negeri. Sehingga harus dijelaskan," kata Wakil Ketua BK, Siswono Yudho Husodo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/5/2013).
Diakui Siswono, pihaknya tidak bisa serta-merta menyalahkan anggota dewan yang bolos saat Rapat Paripurna. Pasalnya kinerja anggota dewan memang sangat banyak. Terlebih jika anggota dewan tersebut memiliki jabatan di struktural fraksi dan DPP partai.
"Anggota DPR begitu sibuk duduk di beberapa Panja, Pansus dan Komisi, sehingga habis waktu mengorbankan sidang. Kedua, sibuk di partai. Mereka bukan karena malas karena sibuk. Ketiga, karena sibuk di luar untuk bisnisnya atau malas, ini yang pelanggaran," paparnya.
Pada kesempatan yang sama, politikus Partai Golkar itu juga memaparkan bahwa tingkat kehadiran anggota dewan bukanlah tolak ukur produktivitas kinerja para legislator. Sebab tugas anggota dewan bukan hanya mengikuti rapat.
Dia juga menuturkan bahwa terungkapnya data tersebut dilakukan untuk tujuan tertentu. Pasalnya data yang ada di BK memang bisa diakses oleh publik secara mudah. "Sebetulnya BK bukan merilis, dari dulu juga terbuka. Setiap sidang pers dan masyarakat bisa lihat siapa yang hadir dan tidak. Bukan baru sekarang," tandasnya.
(Dede Suryana)