KPU Tak Siap, Debat Kandidat Cabup-Cawabup Jombang Ricuh
JOMBANG - Acara debat kandidat pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Kabupaten Jombang, Jawa Timur, diwarnai kericuhan. Ratusan pendukung cabup-cawabup mengamuk di depan ruangan, karena tidak dapat menyaksikan jalannya debat.
Para pendukung tersebut memprotes KPU Jombang karena melarang mereka masuk ruangan, sementara tidak disediakan fasilitas televisi di luar gedung hotel untuk menyaksikan calon mereka berdebat. Mereka berteriak dan memaki-maki anggota KPU yang melarang masuk.
Mereka menuding KPU hanya menghambur-hamburkan uang negara dengan menggelar debat kandidat di hotel mewah, sementara warga tidak diperbolehkan menyaksikannya. Bahkan, warga yang kesal nekat iuran uang untuk menyindir KPU yang tak mampu menyediakan televisi di depan gedung.
Emosi para pendukung pasangan calon bupati itu akhirnya bisa diredam setelah panitia menyediakan televisi di depan gedung tempat berlangsungnya debat kandidat. Namun, karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, acara debat kandidat cabup dan cawabup itu akhirnya dibatalkan.
Di dalam gedung, panitia hanya menggelar tanya jawab antara panelis dengan pasangan cabup-cawabup. Dalam penyampaian visi-misi yang disampaikan kepada panelis, tiga pasangan calon menjanjikan perbaikan dan perubahan di Jombang, mulai pendidikan, kesehatan, infrastruktur hingga pemberian dana Rp500 juta rupiah bagi setiap desa per tahun.
Sekadar diketahui, Pilkada Jombang akan digelar pada Rabu, 5 Juni atau empat hari lagi. Tiga pasangan calon yang maju dalam pilkada, yakni pasangan dengan nomor urut 1, Munir Alfanani-Wiwik Nuryati yang diusung PKB, pasangan nomor urut 2, Widjono-Sumrambah (Wira) yang diusung PDIP, dan pasangan nomor urut 3, Nyono Suharli-Munjidah yang diusung Partai Golkar dan PPP.
