JAKARTA - Para peraih Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) akan mengikuti program pelatihan reguler di sanggar seni di kota Bandung, Solo, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.
Selain itu pada tahun ini diadakan pula program BSBI kekhususan dengan tema "Indonesian Studies for Indonesia Diaspora" yang penyelenggaraannya bekerja sama dengan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" di Yogyakarta.
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri (Kemlu) AM Fachir mengatakan, program ini pertama kali dimulai pada 2003, dengan hanya segelintir peserta.
"Sekarang, 11 tahun berlalu, beasiswa ini menawarkan 449 alumni dari 50 negara. Dan saya berbesar hati untuk dicatat bahwa sampai hari ini, tetap berhubungan erat dengan Indonesia dan masyarakat Indonesia di negara mereka sendiri," tutur Fachir, pada upacara pembukaan seni budaya Indonesia dan beasiswa, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (7/6/2013).
Dia melanjutkan, program beasiswa ini bertujuan untuk mempromosikan persahabatan, pengertian, dan harmoni di kalangan generasi muda.
"Meningkatkan kesadaran mereka terhadap budaya Indonesia yang beragam, serta mendorong hubungan people to people antara Indonesia dan semua negara yang berpartisipasi," kata Fachir.
Menurutnya, program tahun ini juga menampilkan kegiatan khusus bagi peserta khusus, yaitu studi Indonesia untuk Indonesia Diaspora.
"Ini sebenarnya adalah program khusus untuk memberikan kesempatan bagi anak muda Indonesia Diaspora dari 10 negara yang berbeda untuk mempelajari lebih lanjut tentang Indonesia, para peserta untuk program ini khusus pada Indonesia Diaspora berasal dari Australia, Jerman, Italia, Belanda, Rusia, Afrika Selatan, Suriname, United Kingdom (UK), Amerika Serikat, dan Tunisia," jelasnya.
Fachir menambahkan, 10 siswa akan belajar di Departemen Hubungan Internasional, Universitas Pembangunan Pendidikan Nasional "Veteran" di Yogyakarta.