Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Demi Pelajari Bhineka Tunggal Ika, Pemuda Asing Datangi RI

Rifa Nadia Nurfuadah , Jurnalis-Kamis, 13 Maret 2014 |12:06 WIB
Demi Pelajari Bhineka Tunggal Ika, Pemuda Asing Datangi RI
Peserta BSBI 2014 dari Den Haag, Belanda. (Foto: KBRI Den Haag/Kemenlu)
A
A
A

JAKARTA - Mendapatkan beasiswa ke negara asing, berarti mengantongi kesempatan untuk sekaligus mempelajari budaya dan bahasa di negara tersebut. Tetapi, 70 anak muda dari 43 negara ini memang sengaja datang ke Indonesia untuk belajar tentang Bhineka Tunggal Ika.

Mereka adalah peserta program buatan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu); Beasiswa Seni dan Budaya (BSBI) 2014. Sejak 2003, 518 pemuda dari 55 negara lulus program beasiswa ini dan menjadi sahabat Indonesia (friends of Indonesia).

"Program ini bertujuan memperkenalkan identitas dan kepribadian bangsa Indonesia yang khas, seperti sikap menghargai keberagaman/kebhinekaan, kekeluargaan, kesantunan, toleransi dan keterbukaan kepada para generasi muda negara-negara sahabat.
Diharapkan, peserta akan turut aktif menjadi sahabat Indonesia," demikian dikutip dari keterangan tertulis Kemenlu kepada Okezone, Kamis (13/3/2014).

Selama tiga bulan, para peserta BSBI 2014 program reguler akan menghabiskan waktu di lima sanggar seni dan budaya. Di sini, mereka akan mempelajari seni dan budaya Indonesia hingga mahir. Kelima sanggar tersebut adalah Saung Angklung Udjo (Bandung), Sanggar Soeryo Soemirat (Surakarta), Studio Tydif (Surabaya), Sanggar Semarandana (Denpasar) dan Rumah Budaya Rumata' (Makassar).

Program reguler ini akan diikuti 60 peserta yang berasal dari SwPD, PIF, ASEAN, ASEAN+3, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Austria, Belanda, Republik Ceko, Hungaria, India, Inggris, Italia, Prancis, Polandia, Spanyol, Suriname, Turki, Serbia, Bulgaria, Kroasia, Denmark, Norwegia, Kazakhstan, Maroko, Tunisia dan Yunani. Pada program ini, ada tiga negara yang pertama kali mengirimkan utusan mereka yakni Mongolia, Irlandia dan Uzbekistan. Sementara itu, lima peserta Indonesia berasal dari Aceh, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua Barat.

Selain program reguler, BSBI juga membuka program kekhususan sejak 2010. Di sini, peserta akan lebih mendalami satu bentuk kegiatan seni budaya. Tahun lalu, program kekhususan ini mengusung tema "Indonesian Studies for Indonesian Diasporas" dan dihelat di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. Sepuluh peserta program kekhususan BSBI 2013 berasal dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Inggris, Jerman, Italia, Suriname, Rusia dan Tunisia.

Tahun ini, UPN Veteran Yogyakarta kembali menjadi tuan rumah program kekhususan BSBI. Peserta akan mendalami topik "Indonesian Studies for Future Indonesianist" selama program. Negara yang mengirimkan wakilnya pada program kekhususan BSBI tahun ini adalah Amerika Serikat, Azerbaijan, Australia, Belanda, Jepang, Suriname, Rusia, Jerman, Italia, dan Vietnam.

Nah, setelah selesai belajar selama tiga bulan, seluruh peserta akan berpartisipasi dalam acara Indonesia Channel 2014 pada 19 Juni mendatang di Yogyakarta. Mengusung tema Unity in Diversity acara dijadwalkan akan dihadiri para pejabat Kementerian Luar Negeri, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, pejabat Pemda Yogyakarta, korps diplomatik serta sekira 5.000 pelajar dan mahasiswa DIY.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement