BANTUL - Di era reformasi ini, jiwa nasionalisme seakan luntur ditelan jaman. Namun, jiwa nasionalisme itu tidak boleh luntur dalam kehidupan, terlebih oleh semua lapisan masyarakat.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh mengapresiasi berdirinya Memorial Jendral Besar Haji Mohammad Soeharto di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY. Memorial ini bisa menjadi salah satu inspirasi dalam pembangun nasionalisme generasi muda.
"Memorial ini bisa menjadi sumber inspirasi pembangun Nasionalisme. Pak Harto merupakan Bapak Pembangunan, kita tidak boleh melupakan jasa besar Pak Harto," kata M. Nuh, Sabtu (8/6/2013).
Memorial ini, lanjutnya, dapat menjadi media pembelajaran bagi siswa-siswi di sekolah. Dalam memorial terdapat biodata, patung, artikel, dan beberap poster perjalanan hidup Soeharto mulai dari lahir hingga akhir hayatnya.
Pantauan Okezone, dalam peresmian tersebut, M.Nuh membubuhkan tanda-tangan di sebuah foto Soeharto. Selain M.Nuh, Menteri Pertahanan Purnomo Yugisantoro dan Menko Kesra Agung Laksono, juga turut membubuhkan tanda tangan dalam foto eks penguasa Orde Baru itu.
Selain membubuhkan tanda tangan, ketiga menteri di era Reformasi itu menulis pesan. M.Nuh menulis 'Sumber inspirasi untuk membangun nasionalisme', sedangkan Agung Laksono menulis 'Semangat Pengabdian Bagi Nusa dan Bangsa Selalu Diteruskan. Terakhir dari tangan Menhan menulis 'He is Great'.
Tulisan tangan tiga menteri itu akan dipajang dalam koleksi Memorial Jendral Besar HM Soeharto. Usai seremoni acara peresmian, ketiga menteri itu mengelilingi beberapa koleksi kisah perjalan hidup sang Jendral Besar.
(Risna Nur Rahayu)