Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Onah, Perempuan Stroke Peraih Penghargaan Internasional

Acep Muslim , Jurnalis-Senin, 15 Juli 2013 |16:19 WIB
Onah, Perempuan Stroke Peraih Penghargaan Internasional
Onah saat dikunjungi Wakil Bupati Ciamis dan mahasiswa (Dok: Acep/Sindo TV)
A
A
A

CIAMIS - Meski hanya lulus SMA, Onah Lasmanah (53), seorang perempuan yang pernah meraih penghargaan tingkat nasional maupun internasional di bidang pertanian, menjadi pembimbing bagi mahasiswa.

Perempuan warga Dusun Cibitung, Desa/Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, itu tidak memberikan bimbingan langsung di lapangan, namun dalam kondisi terbaring di tempat tidur. Onah sudah beberapa tahun terakhir menderita stroke.

Perempuan yang juga akrab dipanggil Ma Oon itu dengan tulus mentrasformasikan ilmu pertanian hasil pengalamannya kepada para mahasiswa pertanian.

Setelah divonis menderita stroke empat tahun lalu, dua kaki serta tangannya nyaris tak dapat lagi digerakkan.

Onah berharap dua kaki dan tanganya dapat kembali normal sehingga dapat lebih leluasa mentransfer ilmu pertaniannya kepada siapa saja.

Selain stroke, Onah kini hidup miskin. Dia tak lagi memiliki harta benda yang habis untuk biaya pengobatan. Kini dia dirawat dua anaknya.

Nama Onah berkibar sejak 1997 saat kemarau panjang dan krisis moneter melanda Ciamis. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ia memamfaatkan pekarangan untuk bertani serta berternak ikan dan lebah.

Setelah mengikuti pelatihan di balai latihan kerja (BKL) bidang holtikultura, ia mampu membentuk kelompok wanita tani di desanya. Berkat ketekunannya, pada 2003 Onah mendapat penghargaan juara pekarangan tingkat Jabar.

Selanjutnya, dari tahun ke tahun hingga 2009, Onah terus mendapat penghargaan, termasuk juara nasional pemberdayaan wanita dari Presiden Megawati Soekarnoputri.

Tak hanya itu, di tingkat internasional, janda dua anak itu menerima penghargaan dari organisasi PBB yang menangani masalah pangan (FAO). Dia terpilih sebagai model female agroforesty di Bangkok, Thailand.

Dia juga dikenal piawai meramu dedaunan menjadi obat herbal untuk berbagai penyakit, seperti reuatik dan maag. Atas usahanya itu, dia dinobatkan sebagai pembudidaya herbal dari perusahaan penyedia tempat makan ternama.

Meski kini dalam kondisi tak berdaya, Onah tak putus asa. Ia tetap menularkan ilmu pengetahuannya kepada para mahasiswa Universitas Galuh. Dari tempat tidur, Onah tetap bersemangat menyampaikan materi tentang herbal.

Di tengah kondisinya itu, ia tetap bersyukur dengan apa yang masih bisa dikerjakan. Untuk bertahan hidup, ia hanya mengandalkan dari hasil jualan herbal.

(Anton Suhartono)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement