Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pengamat: Penggantian Nama Jabar Langkah Mundur

Oris Riswan , Jurnalis-Jum'at, 26 Juli 2013 |13:36 WIB
Pengamat: Penggantian Nama Jabar Langkah Mundur
A
A
A

BANDUNG - Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Muradi, mengkritisi wacana penggantian nama Provinsi Jawa Barat. Penggantian nama justru dinilai sebagai langkah mundur. Apalagi, jika nama yang diusulkan berbau etnis tertentu.

“Jika (nama) provinsi diubah dengan etnis tertentu, itu justru sebuah langkah mundur dari esensi penghargaan terhadap perbedaan,” kata Muradi saat dihubungi, Jumat (26/7/2013).

Hal yang dikhawatirkannya, penggantian nama dengan menonjolkan satu etnis tertentu akan memunculkan hegemoni mayoritas suku tertentu. Padahal di Jawa Barat ada tiga etnis besar, yaitu Sunda Priangan, Cirebonan, dan etnis sub urban yang merupakan perpaduan beberapa etnis.

Muradi mengatakan, wacana penggantian nama itu jusru dikhawatirkan mengundang antipati dari masyarakat. Bahkan, ia khawatir akan ada daerah yang ingin memisahkan diri dari Jabar.

Ia pun mempertanyakan esensi dari usulan tersebut. "Esensinya dari penggantian nama itu apa?" cetusnya.

Menurutnya, penggantian nama itu akan sia-sia dan tidak ada manfaat yang bisa dirasakan. Jika ingin membuat masyarakat Jabar tampil ke level nasional, bukan berarti harus mengganti nama provinsi.

Salah satu yang perlu dilakukan untuk menunjang hal itu adalah mengedepankan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat.

“Dengan cara seperti itu cakrawala masyarakat akan terbuka dan tercerahkan. Tapi jika mengepankan isu primordialisme, cakrawalanya akan tertutup dan menjadi langkah mundur,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, usulan penggantian nama itu diserahkan Komunitas Pengkaji Pergantian Nama Provinsi Jawa Barat ke Komisi A DPRD Jawa Barat, kemarin. Alasannya, nama Jawa Barat dinilai sudah tidak relevan.

Jabar dinilai hanya merujuk pada pulau Jawa bagian barat. Kenyataannya di pulau Jawa bagian barat ada dua provinsi yaitu Banten dan DKI Jakarta.

Selain itu, nama Jabar dinilai tidak mencerminkan ciri khas Kesundaan. Akibatnya, warga kehilangan jati dirinya dan tidak punya kekuatan berarti untuk berperan di tingkat nasional. Salah satu nama yang diusulkan adalah Provinsi Pasundan.

(Anton Suhartono)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement