JAKARTA - Komisi I DPR menggelar uji kepatutan dan kelayakan terhadap 22 nama calon Duta Besar (Dubes) RI di negara-negara sahabat. Fit and proper test dilakukan selama dua hari, dimulai hari ini.
"Besok malam diambil pertimbangan dari Komisi I apakah oke atau tidak oke," kata Ketua Komisi I Mahfud Sidiq di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2013).
Mahfud mengingatkan, Komisi I tidak dalam kapasitas memberikan penilaian terhadap nama-nama tersebut. Sebab penentuan posisi Dubes merupakan kewenangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Komisi yang membidangi masalah luar negeri, pertahanan, dan komunikasi itu berjanji akan objektif dalam proses uji kelayakan kali ini, dan mengedepankan visi misi masing-masing kandidat.
"Kalau dari jawaban pandangan mereka bagus, walaupun di awal ada yang meragukan saya kira Komisi I tidak ada alasan untuk tidak merekomendasikan," pungkasnya.
22 nama dubes itu adalah Fauzi Bowo untuk calon Dubes Jerman, Suprapto Martosetomo untuk Afrika Selatan, Yuli Mumpuni untuk Spanyol, Yusron Ihza Mahendra untuk Jepang, Budi Bowoleksono untuk Amerika Serikat, menggantikan Dino Pati Djalal yang menjadi Kepala BKPM, dan Linggawaty Hakim untuk Swiss.
Selain itu, Komjen Pol Ito Sumardi untuk Myanmar, Letjen TNI Jhony Lumintang untuk Filipina, Drs Yuwono A Putranto untuk Norwegia, Raudin Anwar untuk Libya, Abdurrahman M Fachir untuk Arab Saudi, Jose Antonio Morato Tavares untuk New Zealand, Irmawan Emir Wisnandar untuk Laos, Sugeng Rahardjo untuk China, Burhanuddin untuk Sudan, Nurul Qomar untuk Brunei Darussalam, Gary Rachman Makmun Jusuf untuk Fiji, Rahmat Pramono untuk PTRI Asean, Diar Nurbiantoro untuk Rumania, Mulya Wirana untuk Portugal, Pitono Purnomo untuk Kamboja, dan Moenir Ari Soenanda untuk Peru.
(Dede Suryana)