SOLO - Tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah melanjutkan ekskavasi bangunan diduga bungker tua yang berada di kompleks Balai Kota, Solo. Ekskavasi sempat terhenti lebih dari setahun sejak Agustus 2012.
Kasi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Jateng, Gutomo, menjelaskan, penggalian dilakukan untuk mencari petunjuk tentang fungsi bangunan kuno yang diperkirakan berusia ratusan tahun tersebut.
"Dugaan sementara bangunan ini digunakan sebagai tempat menyimpan benda, pertahanan, hingga saluran drainase. Jika memang itu bungker, fungsinya harus jelas sebagai tempat perlindungan," jelas Gutomo kepada wartawan di Solo.
Bungker tersebut berada sisi utara balai kota, yang dulunya merupakan gedung PKK, Dharma Wanita, dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Berdasar keterangan warga sekitar, bungker tersebut berukuran 16x24 meter.
Dari analisa awal, ungkap Gutomo, diperkirakan bungker dibangun awal abad 19 atau tahun 1800 saat penjajahan Belanda. "Kemungkinan bungker ini merupakan peninggalan gedung residen," ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan alasan proses ekskavasi sempat terhenti karena pendanaan. Namun kini pemkot sudah mengganggarkan dana penelitian sebesar Rp30 juta sampai Rp40 juta yang bersumber dari APBD Perubahan 2013.
"Identifikasi selesai kami akan dilanjutkan dengan penelitian, sampai diketahui interkoneksi antara bungker yang ada di kompleks balai kota dengan bungker-bungker lainnya di Kota Solo. Selain itu juga akan dilakukan penelitian untuk mengetahui kegunaan bungker itu di masa lalu," papar.
(Risna Nur Rahayu)