Wisuda Ke-4, UMN Luluskan 438 Mahasiswa
TANGERANG - Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kembali melahirkan lulusan terbaik mereka untuk berkarya di masyarakat. Pada wisuda keempat itu, UMN meluluskan 438 mahasiswa.
Para lulusan tersebut berasal dari tujuh program studi (prodi) yang ada di UMN. Secara rinci, sebanyak 44 mahasiswa Teknik Informatika, dua mahasiswa Sistem Komputer, 34 mahasiswa Sistem Informasi, 149 lulusan Ilmu Komunikasi, 157 lulusan Desain Komunikasi Visual, 21 mahasiswa Manajemen, dan 31 mahasiswa Akuntansi.
Dari ke-438 wisudawan, tercatat 54 mahasiswa yang meraih predikat cumlaude. Namun, peraih predikat cumlaude di tingkat universitas jatuh pada Quincy Meilisa dari prodi Ilmu Komunikasi. Alumni SMA Santa Teresia Jakarta itu menyandang gelar sarjana dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nyaris sempurna, yakni 3,99.
Tidak hanya itu, berdasarkan data dari Divisi Pengembangan Karier UMN, hampir 90 persen lulusan pada wisuda keempat sudah bekerja. Baik sebagai profesional di sejumlah perusahaan maupun sebagai wirausahawan.
Rektor UMN Ninok Leksono, menyebut prestasi tersebut tidak lepas dari kurikulum pembelajaran yang selama ini diberikan kepada mahasiswa. Dia mengungkap, seluruh lulusan UMN telah dibekali dengan pengetahuan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
"Setiap mahasiswa UMN diberikan wawasan dan pengetahuan technopreneurship dengan adanya program business incubator dan orientasi pada perkembangan ICT. Sehingga mereka sanggup menghadapi atau bahkan menciptakan perubahan," ujar Ninok, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone, Sabtu (30/11/2013).
Tidak hanya itu, kesempatan magang yang diberikan kepada mahasiswa juga menjadi bekal tersendiri bagi mereka untuk menghadapi dunia kerja. Sehingga, lanjut Ninok, sudah banyak lulusan UMN yang terserap oleh dunia bisnis dan industri.
"Mereka juga diberikan kesempatan menjalani job training ataupun kerja magang di berbagai perusahaan. Dengan kurikulum yang kami miliki, menghasilkan lulusan yang berkompetensi tinggi," imbuhnya.
(Margaret Puspitarini)
