Pemilu Presiden Mesir Dihelat Sebelum Pemilu Parlemen
KAIRO - Proposal undang-undang mengenai Pemilihan Umum (Pemilu) Mesir resmi rampung. Dalam draft aturan tersebut memungkinkan pemilu presiden dihelat lebih dulu dibandingkan pemilu parlemen.
Dalam rencana awal, disebutkan pemilu Parlemen Mesir harus dilaksanakan sebelum pemilu presiden. Tapi draft yang baru saja dirampungkan berhasil menghindari penetapan rencana awal Pemilu Mesir tersebut.
Selain waktu pelaksanaan, rancangan konstitusi menetapkan pemilu harus berlangsung enam bulan setelah ratifikasi. Perubahan rancangan disampaikan oleh mantan Sekretaris Jenderal Liga Arab, Amr Mousa yang saat ini menjabat sebagai pimpinan 50 anggota majelis konstitusi. Demikian diberitakan dari Voice of America (VOA), Senin (2/12/2013).
Perubahan dalam draft rancangan sangat berpengaruh atas nasib pejabat sementara Presiden Mesir Adly Mansour dalam menjalankan roda pemerintahan Mesir sebelum pemilu dihelat.
Mansour ditunjuk setelah Presiden Mohamed Morsi ditumbangkan militer. Para pengritik banyak menuduh Mansour merupakan boneka dari militer Mesir kedalam roda pemerintahan.
Sampai sekarang belum ada calon resmi yang mematangkan dirinnya untuk memimpin Mesir. Hanya saja, otak kudeta Mesir Jenderal Abdel Fattah El Sisi, banyak dijagokan untuk menduduki jabatan orang nomor satu di Mesir.
Sisi dikenal sebagai orang pelaku utama tumbangnya Morsi. Dia berdalih harus melengserkan Morsi dari kursi kepresidenan Mesir, kerena gaya kepemimpinan Islam yang dibawa Morsi telah gagal menyelamatkan ekonomi Mesir.
Tetapi walau sudah mendapat dukungan secara luas, Sisi belum mengeluarkan pernyataan ketertarikan memimpin Mesir.
(Fajar Nugraha)
