Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Lagi, Baliho Tolak Pencalegan Priyo Budi Bertebaran di Surabaya

Nurul Arifin , Jurnalis-Senin, 02 Desember 2013 |15:47 WIB
Lagi, Baliho Tolak Pencalegan Priyo Budi Bertebaran di Surabaya
Baliho penolakan Priyo di pinggir jalanan Surabaya (Nurul Arifin/Okezone)
A
A
A

SURABAYA - Baliho berisi tolak pencalegan Priyo Budi Santoso kembali terbentang di Surabaya. Baliho tersebut terpampang di sejumlah titik di antaranya Pasar Wonokromo dan Pasar Rungkut.

Koordinator salah satu organisasi masyarakat yang memasang baliho tersebut, Erwanto, mengatakan, pemasangan dilakukan kembali lantaran baliho sebelumnya dirusak oleh orang tidak dikenal.

"Setelah kami pasang (baliho) ada pihak-pihak yang tidak terima sehingga baliho itu dirusak. Ini kami atas nama warga Surabaya-Sidoarjo menolak Priyo Budi Santoso," kata Erwanto saat dikonfirmasi, Senin (2/12/2013).

Penolakkan itu didasari kekecewaannya terhadap politikus Partai Golkar yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR itu. Priyo dulunya caleg dapil Surabaya-Sidoarjo. "Setelah terpilih (Priyo) tidak pernah turun konstituen. Kami sangat kecewa," tudingnya.

Tak hanya itu, dalam kasus dugaan korupsi Alquran, nama Priyo ikut terseret. Dia dituding menerima aliran fee sebesar satu persen dari nilai proyek. "Ini yang juga membuat kami kecewa. Ternyata, Priyo Budi juga terseret dalam pusaran Korupsi," tandasnya.

Erwanto mengancam akan menurunkan massa untuk melakukan demontrasi ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim dan Polda Jatim menuntut agar aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus korupsi Alquran.

"Kami juga akan berdemo di depan Kantor DPD Partai Golkar Jatim, sebagai bentuk tanggung jawab moral kepada Priyo Budi Santoso yang notabene adalah kader Golkar," tukasnya.

Hingga saat ini, maraknya aksi penolakkan itu belum ada tanggapan dari pihak Priyo Budi Santoso.

(Risna Nur Rahayu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement