SOLO - Tak hanya Capres dan Cawapres dari Partai Hanura, Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo, saja yang turun langsung ke masyarakat untuk menyerap aspirasi masyarakat, para istri pun ikutan.
Giliran Uga Wiranto bersama Liliana Hary Tanoesoedbijo blusukan ke tengah masyarakat. Kali ini, mereka menuju Kampung batik di Mutihan Rt 04/10 Sondakan, Laweyan, Solo, Jawa Tengah.
Meski cuaca Kota Solo agak mendung, tak menghalangi keduanya untuk menyapa warga di perkampungan batik. Kehadiran keduanya disambut hangat para pengrajin batik terbesar di Solo.
Liliana Tanoesoedibjo terpana melihat satu kampung sebagai pembuat batik. Satu persatu perkampungan sentra batik terbesar di Kota Solo itu pun dikunjunginya. Mereka terpesona dengan para pembuat batik didominasi kaum perempuan.
Giarsih, salah satu pembuat batik, menjadi sasaran pertama Liliana. Dia pun menanyakan detail awal mula membatik.
“Ibu mulai bisa membatik sejak kapan," tanya Liliana kepada Giarsih. "Sudah sejak lama Ibu. Kebetulan keluarga saya usahanya membuat batik, saya pun belajar," jawab Giarsih.
Melihat keterampilan Giarsih membatik, baik Uga Wiranto maupun Liliana Tanoesoedibjo pun tertarik untuk mencoba membatik. Dipandu Giarsih, Uga Wiranto dan Liliana Tanoesoedibjo mulai mengoreskan tinta batik.
Meskipun sekali diajari, kedua wanita itu langsung bisa meskipun hasilnya masih belum sempurna. Hubungan keduanya dengan warga di kampung batik ini pun terlihat sangat akrab dan tak ada jarak sedikit pun.
Sebelum meninggalkan perkampungan batik, Liliana Hary Tanoesoedibjo memberikan bantuan kepada Sumarni, salah seorang pembatik, yang menjadi tulang punggung keluarganya, pascameninggalnya sang suami karena pengeroposan tulang.
(Kemas Irawan Nurrachman)