Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terkait Kabut Asap, Menteri Singapura Tuduh RI Tak Acuh

Fajar Nugraha , Jurnalis-Rabu, 12 Februari 2014 |18:40 WIB
Terkait Kabut Asap, Menteri Singapura Tuduh RI Tak Acuh
Kabut asap yang sempat menyelimuti Singapura 2013 lalu (Foto: AFP)
A
A
A

SINGAPURA - Menteri Lingkungan dan Air Bersih Singapura Vivian Balakrishnan memberikan peringatan akan meningkatnya intensitas kabut asap dari Indonesia. Balakrishnan menunjukkan adanya laporan titik api di Sumatera pada Selasa, 11 Februari 2014.

"Sekali lagi. Titik api terus meningkat secara drastis di Sumatera, dengan jumlah 458 titik api yang terlihat. Kabut asap kemungkinan akan memburuk pekan depan," tulis Balakrishnan dalam akun Facebook miliknya, seperti dikutip The Straits Times, Rabu (12/2/2014).

"Hujan diperkirakan akan turun, tetapi mungkin tidak akan cukup untuk mengatasi api. Kami akan mendesak mereka (Indonesia) untuk mengambil tindakan. Tetapi kita tahu kepentingan tetangga terdekat bukanlah prioritas Indonesia. Bukti buruknya politik regional," sindir Balakrishnan.

Komentara Balakhrisnan dilontarkannya bersamaan dengan laporan dari Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) yang menyebutkan bahwa adanya ancaman kabut asap, mengingat dimulai musim bakar lahan.

APRIL adalah perusahaan Singapura yang memiliki perkebunan luas di Riau. Perusahaan ini dimiliki oleh pengusaha Indonesia, Sukanto Tanoto dan memiliki kantor pusat di Singapura.

Ketika Singapura dan Malaysia dipenuhi kabut asap pada 2013, APRIL merupakan salah satu perusahaan dari delapan perusahaan yang dituduh oleh Pemerintah Indonesia melakukan pembakaran hutan secara disengaja untuk pembukaan lahan baru.

Cibiran dari Balakrishnan ini pun didukung oleh warga Singapura. Mereka sebagian besar menuduh Indonesia tidak berbuat banyak dalam mengatasi kebakaran hutan.

(Fajar Nugraha)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement