Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kader Muhammadiyah Tantang Din Syamsuddin Maju Capres

Bramantyo , Jurnalis-Senin, 31 Maret 2014 |12:00 WIB
Kader Muhammadiyah Tantang Din Syamsuddin Maju Capres
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin (Foto: Dede/Okezone)
A
A
A

KARANGANYAR - Dukungan penuh agar Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin maju sebagai calon presiden (capres) semakin kuat disuarakan cabang Muhammadiyah di tingkat daerah.

Mantan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah periode 1996-1999, Juliatmono, terang-terangan menantang Din untuk menerima mandat dari para kadernya maju dalam pemilihan presiden.

"Saya sudah melangkah satu tingkat menjadi Bupati Karanganyar. Masak Pak Din terus menerus bertahan jadi Ketua Muhammadiyah. Ayolah jangan hanya jadi Ketua melulu. Terima tantangan kami dari para kader Muhammadiyah maju sebagai capres, kami semua mendukung penuh Pak Din jadi Presiden,"jelas Juliatmono, saat Hari Bermuhammadiyah, di Balai Desa Kaliboto, Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (31/3/2014).

Menurut Juliatmono, sudah waktunya Muhammadiyah berbicara banyak di pentas politik nasional. Secara kelembagan, Muhammadiyah sudah siap mengusung kader terbaiknya untuk menjadi seorang pemimpin bangsa.

Pasalnya, dibandingkan ormas keagamaan lainnya, Muhammadiyah sudah terlalu lama tertidur. Terbukti tidak ada satupun kader Muhammdiyah yang duduk di dalam kabinet.

"Secara kelembagaan Muhammdiyah siap. Baik kelembagaan maupun kader, sudah siap menjadi pemimpin. Kalau Pak Din jadi Presiden, kita yang di daerah bisa berkoordinasinya lebih enak," jelas Juliatmono yang juga Bupati Karanganyar.

Tantangan serupa juga dilontarkan Wakil Pimpinan MPR Hajriyanto Tohari. Politikus Partai Golkar ini meminta kepada Din Syamsuddin untuk maju sebagai Capres.

Hajriyanto mengatakan gensi nama baik Indonesia berada dipundak umat Islam. Tapi kalau bangsa ini jatuh, dimana warganya berpendidikan warganya hanya ditingkat SMP, sudah pasti umat Islamlah yang akan kembali disorot.

"Itu resiko dimana suatu negara yang mayoritasnya umat Islamnya banyak akan tetap disorot. Kalau baik ya di sorot, kalau jelek tetap disorot. Jadi sudah waktunya Din Syamsuddin tampil menjadi pemimpin," ujarnya.

Sementara itu Din sendiri mengatakan apa yang disampaikan kedua pengurus Muhammadiyah tersebut bukan salah satu kampanye terselubung Pilpres. Namun, apa yang disampaikan kedua pengurus Muhammadiyah tersebut merupakan salah satu cara kedua memperebutkan posisi sebagai Ketua PP Muhammadiyah.

"Kalau di acara ini ada anggota Panwaslu, saya minta jangan salah tulis, kalau apa yang disampaikan keduannya merupakan kampanye terselubung Pilpres. Tapi kampanye untuk merebutkan posisi ketua Muhammadiyah," jelas Din yang disambut tepuk tangan.

Menyangkut tantangan agar dirinya nyapres, Din tidak secara tegas menyatakan kesiapannya maju dalam Pilpres. Din hanya mengulang maklumat Muhammadiyah pemilu dan Pilpres adalah agenda penting. Sehingga agenda yang penting harus dipentingkan.

"Kita harapkan pemilu 2014 bisa mengakhiri masa transisi demokrasi Indonesia. Untuk itu warga Muhammadiyah agar tetap menyalurkan aspirasinya dan jangan golput. Tapi satu yang harus diingat hindari politik uang," pungkasnya.

(Dede Suryana)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement