Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Asal Muasal Prom Night

Koran SINDO , Jurnalis-Minggu, 11 Mei 2014 |18:04 WIB
Asal Muasal <i>Prom Night</i>
Ajang prom night menjadi salah satu yang paling ditunggu usai ujian sekolah. (Foto: Ilustrasi Bubblews)
A
A
A

JAKARTA - Ujian nasional (UN) sudah selesai, saatnya berpesta! Eits, tunggu dulu. Pesta yang dimaksud adalah sebuah acara yang kerap digelar oleh beberapa sekolah layaknya perpisahan karena kita akan jarang bertemu dengan teman-teman sekolah lagi. Ya, julukannya prom night. Apa sih prom night itu?

Menurut buku Promnite: Youth, Schools, and Popular Culture karya Amy L. Best (disadur oleh Anna R. Nawaning dalam All About Promnite, 2006), prom merupakan tradisi yang dilakukan di sejumlah kota di Amerika Serikat pada 1920-an.

Prom night diselenggarakan masyarakat setempat dan didukung oleh para orangtua untuk mempertemukan anak-anak mereka yang sudah remaja. Sebelum prom, para ayah biasanya meminjamkan tuksedo untuk dipakai anak laki-lakinya, sedangkan anak perempuan dibuatkan gaun oleh ibu mereka. Tujuannya agar anak mereka tampil secantik atau setampan mungkin.

Kegiatan utama prom night diisi dengan pesta dansa, seperti waltz atau swing. Prom night digelar di kafe atau gedung pertemuan setempat pada malam hari. Lambat laun, tradisi prom menyebar ke penjuru negeri. Sekolah pun ikut ditunjuk sebagai lokasi pelaksanaan prom. Pada 1940-an, prom menjadi ajang pesta perpisahan bagi siswa tingkat akhir, meskipun kegiatan utamanya tetap sama, yakni berdansa.

Para siswa pun mengenakan pakaian formal untuk menghadiri prom di sekolah. Bedanya, kali ini diadakan acara pemilihan prom king and queen, alias raja dan ratu prom. Tradisi prom sebagai acara perpisahan sekolah pun berlanjut hingga sekarang. Di tiap negara, prom punya istilah yang berbeda-beda. Australia, misalnya, prom dikenal sebagai ball atau school formal.

Sementara itu, di Irlandia disebut grad atau debs. Penggunaan istilah prom lebih populer di Inggris dan negara-negara Amerika Utara karena budaya populer yang disebarkan melalui film, novel, dan serial televisi. (Adinda Suci Rahayu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement