Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rakyat Menghukum Parpol pada Pemilu 2014

Arief Setyadi , Jurnalis-Kamis, 15 Mei 2014 |08:32 WIB
Rakyat Menghukum Parpol pada Pemilu 2014
A
A
A

JAKARTA - Pengamat politik Gun Gun Heryanto menilai naik turunnya perolehan kursi partai politik di DPR RI merupakan bentuk hukuman dari rakyat karena tidak mampu mengemban amanah.
 
"Jadi gini kita bisa melihat ada kecenderungan setelah reformasi termasuk di 2014, itu pemilih menghukum partai politik yang sudah diamanahi suara dan jadi pemenang," katanya saat berbincang dengan Okezone, Kamis (15/5/2014).
 
Menurut dia, bila dilihat dari 1999, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menang, kemudian dikalahkan Partai Golkar, lalu di 2004 Golkar kembali dikalahkan oleh Partai Demokrat, sampai 2014, partai berlambang bintang mercy itu kembali dikalahkan oleh PDIP.
 
Dari rentetan itu, tentu bisa ditarik benang merah kalau tidak satu rezim kekuasaan yang bisa memuaskan rakyat. "Sehingga rakyat menghukum mereka di Pemilu, walau hukumannya belum bersifat masif, tapi pemilih menunjukkan eksistensinya untuk menentukan siapa yang layak menjadi pemenang," ulasnya.
 
Pengamat asal Universitas Islam Negeri (UIN) ini menambahkan, sikap yang diberikan rakyat kepada parpol dan calegnya itu merupakan hal yang wajar karena amanah yang disematkan tidak bisa dilaksanakan dengan baik.
 
Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah melansir jumlah perolehan kursi parpol di DPR RI pada pemilu legislati (Pileg) 2014, diantaranya PDIP meraih kursi terbanyak yakni 109 kursi, padahal di Pemilu 2009 cuma meraih 94 kursi, sementara Partai Demokrat, anjlok dan hanya meraih 61 kursi dari pemilu 2009 yang mendapatkan 148 kursi.

(Muhammad Saifullah )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement