KAIRO - Inggris meminta Presiden Mesir, Abdul Fattah al-Sisi menjalankan hak-hak yang ada di dalam konstitusi Mesir. Hal ini dilakukan untuk meredakan ketegangan yang terjadi di Mesir pasca penggulingan mantan Presiden Mohamed Morsi.
“Kami melihat Presiden al-Sisi perlu mengambil langkah-langkah untuk melaksanakan hak-hak yang terkandung dalam konstitusi Mesir dengan membuka ruang politik, khususnya yang berkaitan dengan kebebasan berekspresi dan berserikat,” tutur Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, dalam pernyataannya, seperti dikutip International Business Times, Minggu (8/6/2014).
Hague dikabarkan tidak bisa menghadiri pelantikan dan pengambilan sumpah Sisi sebagai Presiden Mesir. Namun Hague akan digantikan oleh Wakil Duta Besar Steven Hackey dalam pelaksanaan acara tersebut.
Menjelang pelantikan, sejumlah pasukan keamanan Mesir mulai memperketat penjagaan termasuk menutup lokasi Tahrir Square. Upaya ini dilakukan untuk menghindari munculnya insiden yang tidak diinginkan selama pelantikan tersebut berlangsung.
Saat ini Sisi akan menghadapi tantangan besar untuk bertanggung jawab mengembalikan kestabilan politik, kebangkitan ekonomi negara, dan meretas kemiskinan yang terjadi di Mesir.
Penanganan ini diyakini dapat memulihkan krisis yang terjadi di Mesir dalam beberapa tahun terakhir.(ang)