Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bungkus Rokok Seram Gak Ngaruh ke Pecandu

Rachmad Faisal Harahap , Jurnalis-Kamis, 03 Juli 2014 |13:07 WIB
Bungkus Rokok Seram <i>Gak Ngaruh</i> ke Pecandu
Gambar seram di bungkus rokok tidak akan berpengaruh apa pun jika seseorang sudah kecanduan rokok. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Banyak anak muda Indonesia merokok sejak usia belia. Dari iseng-iseng, akhirnya jadi kebiasaan, bahkan kecanduan.

Mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB), Lingga Detia Ananda berpendapat, kebiasaan merokok di kalangan anak muda juga dipengaruhi faktor lingkungan. Pergaulan dengan teman yang perokok aktif, ujarnya, bisa menumbuhkan kebiasaan merokok.

"Selain itu, ada persepsi bahwa dengan merokok, kita dapat melupakan masalah-masalah," kata Lingga, ketika berbincang dengan Okezone, baru-baru ini.

Tingginya angka perokok di Tanah Air pun membuat pemerintah menetapkan kebijakan pemasangan gambar seram dampak nikotin terhadap tubuh di bungkus rokok. Menurut Lingga, gambar sebesar apa pun tidak akan berarti apa-apa jika perokok tidak peduli. Dengan kata lain, cara ini belum tentu efektif.

"Kalau sudah kecanduan, tetap saja mereka tidak bisa mengurangi atau berhenti merokok. Kalau peringatannya efektif, seharusnya bisa mengurangi konsumsi rokok," ujar Lingga.

Pesimisme ini juga dirasakan mahasiswi Universitas Krisnadwipayana, Mutiara Nur Zahra. Menurutnya, peringatan berupa gambar seram pada bungkus rokok kurang efektif. Tetapi, langkah ini cukup baik ketimbang tidak ada sama sekali.

Mutiara menambahkan, peraturan larangan merokok sebaiknya sudah diterapkan sejak masa pendidikan anak usia dini (PAUD). Pasalnya, sudah banyak anak usia SD yang menghisap rokok.

Mungkin, kata Mutiara, yang pemerintah inginkan dari gambar seram di bungkus rokok itu adalah, para perokok jadi takut dengan negatif nikotin ke kesehatan tubuh. Tetapi, langkah ini jadi tidak efektif karena pemerintah tidak langsung turun ke lapangan untuk menggalakkan larangan merokok.

"Kalau ketahuan merokok akan didenda, itu baru efektif," tuturnya.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement