BANGKALAN - Warga empat desa di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, menggelar tradisi dokar hias menyambut tellasen topak (lebaran ketupat) di sepanjang jalan yang mengubungkan desa-desa tersebut.
Keempat desa itu meliputi Parseh, Sangra Agung, Jaddih, dan Biliporah, Kecamatan Socah, Bangkalan. Pawai dokar hias berawal dari Desa Parseh dan berakhir di Desa Biliporah. Jalan yang dilintasi pawai dokar hias panjangnya sekira lima kilometer.
Tidak hanya dokar yang dihias, mobil pikap dan becak juga ikut dihias. Sepanjang jalan yang dilintasi pawai dokar hias dipenuhi masyarakat. Mereka ingin menyaksikan secara langsung pawai dokar hias.
Akibat adanya pawai dokar hias, arus lalu lintas di kawasan itu macet total. Ditambah, peserta pawai yang telah sampai, kembali lagi ke lokasi awal untuk pulang. Sebagian rumah peserta memang berada di Desa Parseh.
"Dari tadi pagi saya ada di pinggir jalan mas, menunggu pawai dokar hias. Setiap lebaran ketupat disini memang ada kegiatan ini," terang salah seorang warga setempat, Nur Aini, saat dikonfirmasi Senin (4/8/2014).
Ia menjelaskan, tidak hanya dirinya yang melihat pawai, tetapi warga lain juga menyaksikan pawai. Dengan adanya ini, dirinya sangat senang karena sekaligus bisa ketemu sama teman lama.
"Selain bisa lihat pawai dokar, juga bisa silaturahmi sama teman masa kecil. Sehingga semakin menambah keakraban diantara kami," paparnya.
Sementara itu, ketua panitia pawai dokar hias, Umar, menyatakan, Lebaran Ketupat yang jatuh pada H+7 Hari Raya Idul Fitri, tiap tahun digelar. Di samping untuk melestarikan tradisi yang telah diwariskan nenek moyang, juga sebagai ajang silaturahmi antarwarga.
"Selama ini warga antartetangga kan jarang ketemu, karena sibuk bekerja. Setelah adanya kegiatan ini, diharapkan bisa mempererat tali silaturahmi antarwarga," terang Umar.
(Risna Nur Rahayu)