MALANG - Suara jeritan dan tangisan mewarnai pembagian sedekah di Klenteng Eng An Kiong, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (10/8/2014) pagi.
Jeritan dan tangisan tersebut berasal dari para balita dan lansia yang terjepit saat mengantre pembagian 2,5 kilogram beras, beberapa bungkus mi instan, serta uang Rp10 ribu. Ribuan warga yang didominasi perempuan dan lansia sudah antre berjam-jam menunggu pembagian sedekah dimulai. Di antara para pemburu sedekah tersebut juga tampak balita yang dibawa serta orangtua mereka.
Ritual sedekah bumi rutin digelar setiap tahun oleh Klenteng Eng An Kiong. Sedianya acara tersebut dimulai pukul 09.00 WIB, namun karena warga sudah memenuhi pelataran klenteng sejak pukul 06.00 WIB, acara pembagian sedekah dipercepat.
Siti, seorang warga yang mengantre sedekah, mengaku sudah menyadari risiko berdesakan bahkan terinjak-injak untuk memeroleh paket sembako tersebut. Namun meski berulang setiap tahun, ia tidak kapok. Pasalnya isi paket sedekah bumi tersebut sangat dibutuhkan untuk makan sehari-hari.
Sementara itu, Anton Triono, Humas Klenteng Eng An Kiong, mengatakan, pembagian sedekah ini merupakan tradisi tahunan.
Pihaknya sebenarnya tidak pernah mengundang atau mengumumkan kepada warga terkait pembagian sedekah bumi tersebut. Namun karena sudah rutin digelar, warga dengan sendirinya datang. Acara sedekah bumi rutin digelar setiap Agustus.
(Anton Suhartono)