Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tradisi Celupan bagi Pasangan Pengantin Baru di Pacitan

Ahmad Subki , Jurnalis-Jum'at, 14 Maret 2014 |00:04 WIB
Tradisi <i>Celupan</i> bagi Pasangan Pengantin Baru di Pacitan
A
A
A

PACITAN - Sepasang pengantin yang baru melangsungkan pernikahan diarak oleh sejumlah warga Desa Gunungsari, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur menuju sungai. Pasangan pengantin akan membasuh tangan dan mencelupkan kaki ke sungai.

Itulah tradisi turun temurun yang diberi nama celupan. Warga percaya, ritual tersebut bisa membuat pasangan pengantin diterima warga sekitar dan bakal menjadi pasangan yang awet.

Pasangan pengantin itu, yakni Nur Sandi dan Dwi Iriyani, keduanya warga setempat. Mereka baru saja melangsungkan akad nikah dan resepsi. Usai menjalani resepsi, keduanya bersiap melakukan tradisi celupan di Sungai Girindilu.

Sandi dan Dwi masih mengenakan pakaian pengantin lengkap. Sepanjang perjalanan menuju sungai, keduanya diwajibkan menyapa semua warga yang ditemui.

Sesampai di sungai, keduanya membersihkan tangan dan mencelupkan kaki ke sungai. Ritual itu tidak dilakukan sembarangan, tapi dipimpin oleh sesepuh desa. Konon tradisi ini sudah berlangsung turun temurun dan terus dilakukan hingga sekarang.

Tiap ritualnya memiliki makna. Proses kirab merupakan langkah memperkenalkan pasangan pengantin ke tengah-tengah warga, sedangkan celupan diartikan sebagai awal memulai hidup baru di desa setempat.

“Ritual ini sudah lama, dan memang sudah menjadi tradisi,” ujar Tukino, sesepuh desa.

Dengan melakoni ritual tersebut, kedua pasangan diharapkan betah di desa setempat, juga menjadi pasangan yang bahagia sampai mati. “Biar bahagia selamanya,” ujar Sandi.

(Risna Nur Rahayu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement