JAKARTA - Seperti tradisi di berbagai instansi, sejumlah perguruan tinggi juga menggelar kegiatan halalbihalal usai Hari Raya Idul Fitri. Kegiatan ini menjadi pembuka masa kerja pascalibur Lebaran.
Universitas Gadjah Mada (UGM) menghelat halalbihalal pada Senin, 4 Agustus lalu di Balairung UGM. Selain pejabat di lingkungan UGM, kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan universitas dan fakultas serta tenaga kependidikan di lingkungan UGM.
Tradisi saling bermaafan melalui halalbihalal ini memang sangat dilestarikan civitas akademika UGM. Bagi mereka, kegiatan tersebut merupakan sarana introspeksi terkait kemajuan yang telah dicapai setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan.
Sementara itu, halalbihalal di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dihelat pada Selasa, 5 Agustus 2014. Lebih dari seribu warga Unsoed memadati Auditorium Graha Widyatama untuk saling bermaafan. Acara silaturahim keluarga besar Unsoed ini juga dihadiri rektor, wakil rektor dan jajaran pejabat universitas.
Menurut Rektor Unsoed, Achmad Iqbal, silaturahim adalah semangat Idul Fitri yang paling terasa bagi semua orang karena mengandung semangat saling mengukuhkan kembali perasaan kasih sayang dan ikatan kebersamaan.
"Dan yang tak kalah penting adalah merawat keikhlasan untuk mengakui kesalahan yang telah kita perbuat kepada orang lain seraya dengan lapang hati juga membuka maaf atas sikap dan perilaku orang lain yang telah mencederai hati kita," kata Achmad, seperti dinukil dari laman Unsoed, Rabu (6/8/2014)
Sedangkan di kampus UNY, kegiatan halalbihalal atau syawalan bertema "Hikmah halalbihalal dalam membentuk insan bertaqwa, mandiri dan cendekia" dihadiri sekira 2.000 civitas akademika UNY. Sang rektor, Prof. Rochmat Wahab, menyatakan, halalbihalal hendaknya dimaknai sebagai wahana bagi civitas akademika untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan antarwarga UNY.
(Rifa Nadia Nurfuadah)