Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengenal Pahlawan Pendidikan Perempuan Indonesia (2)

Fajar Nugraha , Jurnalis-Minggu, 17 Agustus 2014 |20:04 WIB
Mengenal Pahlawan Pendidikan Perempuan Indonesia (2)
Dewi Sartika (Foto: Wikipedia)
A
A
A

JAKARTA - Dewi Sartika adalah sosok perempuan yang memperjuangkan pendidikan untuk perempuan. Sejak kecil dirinya memiliki jiwa pendidik.

Perempuan kelahiran 4 Desember 1884 ini sering mengajarkan baca tulis dan bahasa Belanda kepada anak-anak para pembantu di kepatihan. Ketika masih tinggal dengan pamannya, Dewi Sartika yang berusia sekira 10 tahun, membantu anak-anak setempat untuk membaca.

Saat itu dirinya berada di Cicalengka. Daerah ini pun gempar dengan kemampuan baca tulis dari anak-anak jelata ini. Pada waktu itu, belum ada anak yang memiliki kemampuan sepertinya dan terlebih lagi semuanya diajarkan oleh seorang anak perempuan.

Ada yang menarik dari metode pembelajaran yang dilakukan oleh Dewi Sartika. Pola belajar sambil bermain, membuat dirinya makin disayang oleh anak didiknya.

Langkah yang dilakukan Dewi Sartika sejak kecil ini berdampak luas sehingga namanya pun dikenal luas oleh masyarakat sebagai seorang pendidik, terutama di kalangan perempuan.

Tetapi usaha Dewi Sartika agar perempuan bisa pinta membaca dan menulis tidak sepenuhnya mulus. Meskipun dirinya didorong oleh pamannya, adat yang mengekang perempuan pada saat itu justru membuat sang paman kesulitan dan khawatir.

Pada akhirnya, sang paman luluh dengan semangat Dewi Sartika dan dirinya pun diizinkan untuk mendirikan sekolah khusus bagi perempuan.

Dewi Sartika menikah tahun 1906, dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata yang juga berprofesi sebagai pendidik sehingga keduanya memiliki kesamaan visi dalam memajukan pendidikan di lingkungan masyarakatnya.

Setelah terjadi Agresi militer Belanda tahun 1947, Dewi Sartika ikut mengungsi bersama-sama para pejuang yang terus melakukan perlawanan untuk mempertahankan kemerdekaan. Saat mengungsi inilah, Dewi Sartika sudah lanjut usia dan Wafat pada 11 September 1947 di Cinean, Jawa Barat.

Tiga tahun kemudian dimakamkan kembali di kompleks Pemakaman Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar, Kabupaten Bandung. (Dirangkum dari berbagai sumber)

(Fajar Nugraha)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement