TANGERANG - Musim kemarau yang mulai terjadi mengakibatkan debit air di Sungai Cisadane mengering. Dari batas ketinggian normal 12.50 meter kini ketinggian Cisadane sudah menurun 50 cm hingga 12.00 meter.
Pelaksana Pengawas lapangan Bendung Pintu Air 10 Tangerang, Dedi mengatakan bahwa memang ada penurunan debit air di Cisadane hal ini dikarenakan musim kemarau.
"Sekarang sudah turun 50 cm, dan akan dalam keadaan darurat bila mencapai 11.70 seperti pada tiga tahun lalu," kata Dedi, Kamis (18/9/2014).
Kondisi kemarau yang mengakibatkan menurunnya debit dan tingginya endapan lumpur mengkawatirkan akan mengakibatkan kekeringan di beberapa wilayah di Tangerang.
Terkait dengan endapan lumpur yang saat ini sudah makin menebal di bantaran Sungai Cisadane, Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah meminta agar pihak Kementrian Pekerjaan Umum (PU) untuk segera melakukan pengerukan.
"Saya mendapat laporan bahwa debit air di Pintu Air Sepuluh terus mengalami penurunan yang signifikan selama sepekan ini, dan endapan lumpur di sungai saat ini sudah sangat tebal maka sudah waktunya untuk dikeruk," kata Arief.
Arief mengaku akan segera melakukan komunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum kaitan proses normalisasi sungai cisadane. "Kita akan bertindak cepat untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan. Apalagi air dari sungai cisadane menjadi kebutuhan utama bagi warga Tangerang," tegasnya.
Dari data yang didapat, debit air di Sungai Cisadane mengalami penurunan berturut-turut selama kurun waktu sepekan dan hampir masuk ambang kritis. Batas normal ketinggian air Sungai Cisadane yakni 12,50 meter hingga kini terus menurun dari 12,10 meter dan kini ketinggiannya yakni 12 meter.
(Ahmad Dani)