JAKARTA - Sedikitnya ada sembilan titik lokasi di wilayah Jakarta Timur dianggap rawan kemacetan lalu lintas. Penyebab kemacetan kebanyakan berasal dari angkutan kota yang ngetem sembarangan.
Kasat Lantas Jakarta Timur AKBP Haris Hadis mengatakan, sembilan titik rawan kemacetan di Jakarta Timur yakni depan Universitas Kristen Indonesia (UKI), Pasar Rebo, Kampung Melayu, Cepu VII Traffic Light Jalan Pemuda, Rawamangun, Pugadung, Taman Mini Pintu I, Garuda, dan PGC.
"Anggota kami akan standby di titik macet. Seperti anjuran Kapolda yang menyiagakan pos pantau. Untuk Jakarta Timur ada sembilan titik yang menjadi sumber kemacetan," ujar Haris saat ditemui usai penertiban angkot di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (22/9/2014).
Selain banyaknya angkot yang mengetem sembarangan, kemacetan juga dipicu adanya penyempitan jalan atau area bottle neck. Untuk itu, pihaknya telah bekerja sama dengan Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa Polda Metro Jaya.
"Untuk daerah bottle neck kita sudah bicarakan dengan pihak terkait agar segera melakukan pembenahan. Area bottle neck atau penyempitan jalan dari tiga jalur menjadi dua jalur sering menyebabkan kemacetan," ungkap Haris.
Selain itu, adanya pedagang kaki lima yang kerap menggelar lapak di bahu jalan hingga memakan jalur utama, juga menjadi salah satu penyebab kemacetan. "Kalau PKL, kami akan kerjasama dengan Satpol PP," tegasnya.
(Dede Suryana)