Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ulil Diharamkan Masuk Malaysia, Menag Lukman Hakim Bereaksi

Misbahol Munir , Jurnalis-Selasa, 14 Oktober 2014 |21:28 WIB
Ulil Diharamkan Masuk Malaysia, Menag Lukman Hakim Bereaksi
Menag, Lukman Hakim Saifuddin menghormati kebijakan Pemerintah Malaysia mencekal Ulil Abshar Abdalla (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Tokoh muda sekaligus pendiri Jaringal Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla dilarang masuk Negara Malaysia. Pencekelan itu dilakukan karena keikutsertaan Ulil dalam sebuah diskusi tentang "Ancaman Agama Fundamentalisme di Abad Ini' yang digelar oleh Islamic Renaissance (IRF) pada Sabtu (18/10).

Atas kejadian tersebut Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin ikut mengomentarinya. Lukman menghormati kebijakan Pemerintah Malaysia melarang Ulil masuk ke negaranya untuk berbicara tentang Islam. (Klik: Ulil Abshar Dicekal Pemerintah Malaysia)

"Saya tentu menghormati kebijakan Pemerintah Malaysia yang memiliki otoritas mencekal saudara Ulil Abshar Abdalla masuk ke wilayah Malaysia untuk berbicara tentang Islam di sana," jelas Lukman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/10/2014).

Tentu kata dia, Pemerintah Malaysia memiliki alasan sendiri terkait pencekalan Ulil tersebut. "Mereka punya alasan tersendiri yang patut kita hormati," tegas dia.

Meski demikian, pihaknya menghimbau agar Pemerintah Indonesia tak ikut-ikutan melakukan hal yang serupa. Sebab kata dia, sekeras apapun perbedaan mengenai pemikiran keagamaan harus didialogkan agar menemukan titik temu tentang perbedaan dan persamaannya.

"Tapi di Indonesia, saya berharap Pemerintah kita tak perlu lakukan larangan seperti itu. Sekeras, setajam, dan sebesar apapun perbedaan antarkita dalam hal pemikiran keagamaan, justru harus terus diupayakan untuk didialogkan guna mendapatkan pemahaman titik-titik persamaan dan perbedaannya," katanya.

Dengan catatan kata dia, pemikiran tersebut tak menjurus kepada makar dan penistaan terhadap pokok-pokok paham agama.

"Selama pikiran-pikiran itu tidak mengajak kepada makar atau penistaan dan penodaan atas pokok-pokok suatu paham agama, maka perbedaan yang ada justru perlu terus didialogkan," imbuh Politisi PPP itu.

Semua pihak kata dia, harus menjaga dialog pemikiran dengan santun demi meningkatkan kualitas peradaban kemanusiaan.

"Kita harus menjaga dialog paham pemikiran dalam intra dan antar agama secara santun, semata-mata demi meningkatkan kualitas peradaban kemanusiaan kita, bukan justru sebaliknya," pungkasnya.

(Misbahol Munir)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement