“Jika ada NGO yang ingin membantu memberikan bantuan kepada rumah sakit berupa donasi bahan bakar minyak dan bahan makanan bagi para pasien, insya Allah saya siap bantu koordinasikan dengan pihak Menkes di Jalur Gaza,” tutur Abdillah Onim, WNI yang hingga kini menetap di sana.
Kondisi Jalur Gaza saat ini masih krisis akibat belum dibukanya pintu Rafah selama hampir satu bulan. Padahal, rakyat Gaza hanya bergantung pada makanan dan minuman yang melewati pintu Rafah, terutama saat ini musim dingin.
Selain itu, tentu warga Gaza sangat membutuhkan selimut dan jaket hangat serta bantuan uang tunai. Rumah warga Gaza yang rata dengan tanah akibat agresi Israel selama 51 hari hingga kini masih berupa puing-puing berserahkan dan belum ada pembangunan.
Ribuan mahasiswa yang hingga kini juga terkatung-katung akibat tidak mampu membayar uang kuliah. Belum lagi nasib anak yatim dan para janda yang tidak berpenghasilan dalam kondisi krisis.
“Dengan demikian marilah kita lebih peduli. Insya Allah hari ini Menkes Jalur Gaza akan mengudang Tim Abdillah Onim untuk membahas persoalan bantuan makanan untuk pasien di rumah sakit dan rumah sakit anak yang belum beroperasi,” tutupnya.
(Hendra Mujiraharja)