Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Wabah Ebola Renggut Tujuh Ribu Nyawa

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Minggu, 30 November 2014 |11:57 WIB
Wabah Ebola Renggut Tujuh Ribu Nyawa
Korban Ebola di Makeni, Sierra Leone (Foto: AP)
A
A
A

AFRICA - Virus Ebola kian mewabah di Afrika. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan jumlah warga yang terjangkit virus mematikan itu mencapai 16 ribu orang, tujuh ribu di antaranya meninggal dunia.

Jumlah itu lebih tinggi seribu kasus dari perkiraan WHO sebelumnya, tetapi juga termasuk kasus yang tak terlaporkan selama beberapa pekan dan sebulan terakhir. Kasus kematian terbanyak terjadi di Liberia.

WHO memberi peringatan untuk tidak meremehkan angka kasus infeksi dan kematian tersebut. Sebab data menunjukan bahwa kasus terus meningkat bahkan data terakhir menunjukan setengah dari seluruh pasien yang terjangkit virus Ebola meninggal dunia.

Sementara itu, dua anak yang diuji kesehatannya karena usai berpergian dari Afrika dan tiba di Inggris dinyatakan tidak terinfeksi virus Ebola. Departemen Kesehatan Mayarakat Inggris mengumumkan bahwa semua masyarakat yang beresiko terjangkitnya virus tersebut makin menurun.

Anak tersebut juga menjalani tes pencegahan kedua di Newcastle untuk mengetahui virus tersebut dan malaria. Wabah tersebut telah berpusat pada Guinea, Liberia dan Sierra Leone.

Liberia telah mencatat jumlah tertinggi kasus dan kematian, namun tingkat infeksi saat ini cenderung melambat di sana. Penyakit ini sekarang menyebar tercepat di Sierra Leone.

Di Mali telah memulai mengidentifikasi infeksi virus setelah warga menyeberang dari negara tetangga Guinea. Alhasil dilaporkan ada dua kasus baru minggu ini.

Wabah ini terburuk di sejumlah daerah dengan mobilitas yang tinggi seperti Liberia, Guinea dan Sierra Leone.

Badan PBB lainnya, Organisasi Pangan dan Pertanian, memperingatkan bahwa di tiga negara itu juga gizi buruk dan kurang gizi.

Vincent Martin, dari FAO, mengatakan 70 persen dari orang yang diwawancarai di Sierra Leone makan hanya satu kali sehari sejak wabah itu terjadi. Kekurangan pangan dan kenaikan harga semakin parah di sana,” kata dia kepada The Guardian.

WHO mengatakan pekan ini bahwa wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo telah berakhir, seperti yang terjadi di Nigeria pada akhir Oktober.

Pedoman menyatakan bahwa sebuah negara dapat dinyatakan bebas dari virus setelah 42 hari berlalu dan tidak ada kasus baru yang terdeteksi. 42 hari merupakan dua kali masa inkubasi maksimum untuk Ebola.

Para ilmuwan mengatakan vaksin Ebola telah dibuat. Vaksin eksperimental telah memicu respon imun yang menjanjikan dari 20 sukarelawan sehat dalam sidang pendahuluan, menunjukkan bahwa itu harus melindungi terhadap infeksi dan mendiagnosis infeksi Ebola dalam waktu 15 menit akan memulai di Guinea. Tes, yang dapat menganalisis darah atau air liur itu enam kali lebih cepat daripada yang digunakan di Afrika barat.

(Muhammad Saifullah )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement